JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sepertiga dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disalurkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Namun bukan berarti Pemda hanya mendapat anggaran sebesar 1/3 atau sekitar Rp 800 triliun dari total pagu Rp 2.700 triliun.
Bendahara negara ini mengungkapkan, dua per tiga dari anggaran ujung-ujungnya juga banyak disalurkan kepada Pemda.
Baca juga: Pemda Belum Mandiri, Sri Mulyani: Saat Pusat Shock, Semuanya Ikut Drop...
"Jangan dikira, 'Oh, kalau gitu kita daerah cuma dapat 1/3'. Enggak juga, Bapak/Ibu sekalian. Belanja yang 2/3 (dari APBN) itu ujungnya (larinya) di daerah juga," kata Sri Mulyani dalam sosialisasi UU HKPD, Jumat (25/3/2022).
Sri Mulyani lantas mencontohkan hasil dari belanja negara yang menggunakan anggaran dua per tiga di luar pagu TKDD tersebut.
Salah satu contohnya adalah belanja bantuan sosial oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Bansos itu disalurkan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin di daerah-daerah.
"Rakyatnya adalah rakyat di daerah. Jadi langsung ratusan triliun kita berikan (untuk bansos di luar APBD)," ungkap Sri Mulyani.
Contoh lainnya adalah anggaran kesehatan dan pendidikan di luar Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Baca juga: Kunjungi Blok Rokan, Sri Mulyani Minta Capaiannya Terus Dikembangkan
Sri Mulyani menjelaskan, pembangunan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di daerah banyak menggunakan anggaran pemerintah pusat.
"Bahkan belanja yang besar seperti Kementerian PUPR ya g selama ini jadi kementerian terbesar anggarannya, dia juga pada akhirnya bertempat di daerah-daerah. Jadi hanya salurannya (saja yang beda), ada yang saluran melalui K/L, ada yang langsung ke Pemda," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.