Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoTo Resmi Melantai di BEI, IHSG Pagi Meroket Tembus Level Psikologis 7.300

Kompas.com - 11/04/2022, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melaju pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/4/2022). Hal ini berbeda dari mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Dilansir dari data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG berada pada level 7.327,38 atau naik 116,54 poin (1,6 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.210,83.

Sebanyak 186 saham melaju di zona hijau dan 76 saham di zona merah, sedangkan 272 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 2,5 juta miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Kembali Cetak Rekor? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

CEO Indo Premier Sekuritas Moleonoto The mengatakan, minat pasar yang positif dengan IPO saham GOTO menjadikan peluang penguatan IHSG, bahkan diprediksi akan kembali mencetak rekor pada awal pekan.

"Minat tinggi pasar membuat pesanan saham GoTo mengalami kelebihan permintaan hingga 15,7x. Ini sebuah momen bersejarah, serta menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG yang beberapa kali sudah mencetak all time high,” kata Moleonoto dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (10/4/2022).

Sementara itu, saham GoTo yang baru saja melantai hari ini langsung melaju ke posisi Rp 378 atau naik 11,8 persen dibandingkan harga yang ditetapkan pada IPO sebesar Rp 338 per sahamnya.

Adapun bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 0,1 persen, Hang Seng Hong Kong 1,5 persen, Shanghai Komposit 0,8 dan Strait Times 0,47 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu mayoritas merah dengan penurunan S&P 500 sebesar 0,27 persen, dan Nasdaq Composite turun 1,34 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,4 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Dilansir dari data Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.375 per dollar AS, atau turun 14 poin (0,09 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.362 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena ramai sentimen baik secara global maupun domestik. Dari global, kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi karena invasi Rusia masih menjadi penekan rupiah.

“Nilai tukar rupiah berpotensi mendapatkan tekanan dari sentimen tersebut. Kenaikan inflasi yang tinggi bisa menahan daya beli masyarakat, menurunkan tingkat konsumsi sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi tertekan. Sementara dari dalam negri, isu demo mahasiswa hari ini juga bakal menjadi perhatian pasar,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.380 per dollar AS sampai dengan Rp 14.340 per dollar AS.

Baca juga: IPO GoTo Bakal Kerek IHSG Cetak Rekor Tertinggi Lagi?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com