Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Keuangan Merosot, Anak Usaha Jasa Marga PHK 13 Karyawannya

Kompas.com - 14/04/2022, 12:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia mengutuk tindakan manajemen PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (PT JLJ), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero), yang telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap 13 pekerjanya. Pasalnya, PHK dilakukan sepihak dan dieksekusi ketika memasuki bulan Ramadhan.

"Keputusan PHK sepihak ini menunjukkan tidak adanya empati dan kepedulian dari manajemen anak perusahaan PT Jasa Marga tersebut. Bayangkan saja, manajemen melakukan PHK 1 bulan sebelum hari Raya Idul Fitri," kata Presiden Aspek Indonesia dalam keterangan tertulis, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Bertemu dengan Kemenaker, Bos SiCepat Bantah Lakukan PHK Massal

Ia menjabarkan, pada awal Maret 2022, 13 orang pekerja PT JLJ tiba-tiba mendapat surat undangan dari manajemen. Undangan pertama, 13 pekerja secara bergiliran diminta hadir pada tanggal 4 dan 7 Maret 2022, dengan agenda Penyampaian Surat Pemberitahuan PHK.

Undangan kedua,13 pekerja diminta hadir pada 9 Maret, dengan agenda Penyampaian Surat Pemberitahuan PHK dan penjelasan kompensasi PHK. Sejak undangan pertama, 13 pekerja telah menyampaikan sikap penolakan PHK kepada manajemen.

Namun, manajemen tetap melakukan PHK sepihak terhadap 13 pekerjanya. Bahkan, berdasarkan laporan yang diterima, manajemen sudah langsung menghentikan kepesertaan ke-13 pekerja dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan terhitung 1 April.

"Aspek Indonesia mendesak manajemen PT JLJ untuk membatalkan PHK sepihak yang telah dilakukan dan mempekerjakan kembali 13 pekerja dimaksud. Tuntutan Aspek Indonesia ini didasarkan pada pertimbangan masa kerja para pekerja yang telah lama, yaitu antara 8-20 tahun. Selain itu juga karena para pekerja yang di-PHK tidak pernah mendapatkan Surat Peringatan apapun sesuai ketentuan yang ada dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)," tegas dia.

Mirah mengungkap adanya fakta ironis bahwa terdapat 1 pekerja perempuan yang sedang hamil 8 bulan. Terdapat juga 1 pekerja perempuan yang suaminya sedang sakit gagal ginjal dan sedang tahap pengobatan.

Baca juga: Hingga 18 Maret, 208 Pekerja Ter-PHK Telah Terima Manfaat Dana JKP

Alasan PHK Karena Kinerja Keuangan Terus Merosot

Menanggapi hal tersebut, Direktur SDM & Keuangan PT JLJ Bambang Irawan menjelaskan, efisiensi SDM di PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) dilakukan sejak tahun 2017, serta dilaksanakan secara bertahap dengan program pensiun dipercepat sukarela.

"Kondisi ini tidak dapat dihindarkan, mengingat berkurangnya pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun yang berasal dari kontrak kerja Manajemen Pengoperasian Ruas Jalan Tol," kata dia.

Bambang bilang, terhadap PHK 10 karyawan pada Maret tadi, seluruh hak-hak karyawan telah dibayarkan sesuai dengan formula kompensasi perjanjian kerja bersama dan ketentuan perundangan yang berlaku di atas ketentuan normatif dalam bidang ketenagakerjaan.

Baca juga: Soal PHK Massal 701 Pekerja SiCepat, Kemenaker: 500 Orang Dipekerjakan Kembali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com