Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Ungkap Sederet Titik Jalur yang Berpotensi Macet saat Mudik Lebaran

Kompas.com - 19/04/2022, 19:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan sejumlah titik rawan kemacetan pada masa Angkutan Lebaran 2022. Kemacetan diperkirakan akan terjadi baik di jalan tol maupun jalan nasional.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengungkapkan, salah satu ruas jalan tol yang berpotensi mengalami kemacetan pada arus mudik yakni Jakarta-Cikampek. Oleh sebab itu, akan dilakukan skema lalu lintas satu arah (one way).

Baca juga: Antisipasi Macet Mudik Lebaran, Jasa Marga Akan Berlakukan One Way di Tol Japek

"Terutama untuk tol yang akhirnya one way, seperti KM 414 (Gerbang Tol Kalikangkung), itu potensi (macet) karena di situ kan ada dari 8 lajur ketemu dua lajur, artinya ada penyempitan, ketemu bottleneck. Tapi Polisi biasanya akan melakukan semacam manajemen khusus untuk percepetan," jelasnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Sementara untuk di jalan nasional, yang menjadi perhatian karena berpotensi terjadi kemacetan, di antaranya Pejagan sampai Prupuk, lalu Bumiayu hingga Purwokerto, Magelang ke arah Yogyakarta, Semarang hingga Pantura, serta jalan di sekitar Salatiga dan Boyolali.

"Terutama dari arah Boyolali ke Kartasura, itu juga cukup padat jalan nasionalnya," kata Budi.

Baca juga: Jalur Bekasi-Semarang dan Merak-Bakauheni Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran, Ini Antisipasi Pemerintah

Ia menambahkan, kemacetan berpotensi pula terjadi titik pasar tumpah untuk jalan nasional dan di titik rest area untuk jalan tol.

Beberapa pasar yang dikhawatirkan rawan kemacetan seperti di jalur Pantura-Cirebon yakni Pasar Sandang Tegal Gubuk, Pasar Darurat Pasalaran, Pasar Mundu, Pasar Gebang, Pasar Kue Weru, dan Pasar Minggu Palimanan.

"Rest area juga berpotensi, karena kalau tidak di-manage dengan baik itu akan banyak masyarakat berhenti di rest area dan menjadi penuh. Kemarin kami sudah ketemu dengan asosiasi rest area, sebab ini juga menjadi titik perhatian kami," jelas dia.

Menurut Budi, kepadatan di jalan tol dan di jalan nasional selama masa mudik hingga arus balik Lebaran tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, pihaknya telah meminta pihak Dinas Perhubungan di tingkat kota/kabupaten dan Kepolisian untuk melakukan pengawasan baik di jalan tol maupun jalan nasional.

"Saya sudah minta kepada semua Kadishub kabupaten/kota termasuk satuan Polres untuk tidak hanya konsentrasi di jalan tol tapi juga jalan nasional untuk menangani kalau ada permasalahan," tutupnya.

Baca juga: Mau Mudik ke Palembang Via Darat? Waspadai Sejumlah Titik Rawan Macet Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com