Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bioskop Ramai, Pengusaha Sebut Film KKN di Desa Penari dan Doctor Strange Jadi Pendorongnya

Kompas.com - 06/05/2022, 13:45 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin mengatakan, ramainya bioskop selama hari Raya Idul Fitri menjadi angin segar bagi industri perfilman Indonesia khususnya bagi pengusaha bioskop.

Menurut dia faktor pendorong yang membuat ramainya kembali bioskop adalah selain karena moment liburan Hari Raya Idul Fitri yang membuat orang ingin mencari hiburan seperti menonton, juga karena masuknya film nasional yang berjudul KKN di Desa Penari dan film impor Doctor Strange In The Multiverse of Madness.

"Yang menjadi pendorong kembali ramainya bioskop itu karena ada film nasional yang masuk yaitu KKN di Desa Penari. Mulai dari launching jumlah penontonya mencapai 2 juta orang. Muncul film itu, eh muncul lagi film impor Doctor Strange, yah makin ramai lah," ujar Djonny saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/5/2022).

Baca juga: Kuartal I 2022, LPEM UI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tumbuh 4,85 Persen

Walau demikian, Djonny masih belum bisa memastikan kondisi ini membuat industri usaha bioskop kembali pulih ke kondisi sebelumnya ketika pandemi belum mewabah.

"Kalau dibilang apakah sudah balik ke kondisi semula yah Wallahualam. Karena kita enggak tahu ke depannya. Yah kalau Covid-19 mereda film bakal banyak yang datang yang artinya bioskop bakal ramai lagi," kata Djonny.

Hanya saja, lanjut Djonny, jika dibandingkan dengan kondisi ketika moment Idul Fitri tahun lalu, pengusaha bioskop lebih menikmati moment Idul Fitri tahun ini.

"Persentasenya kalau pandemi atau Idul Fitri tahun lalu begini, 4 layar itu kita dapat omzet Rp 6 juta atau Rp 8 juta. Sekarang mencapai pendapatan Rp 40 juta Rp 50 juta. Tapi ini belun permanen untuk kita pastikan balik ke kondisi semula ketika belum ada Covid-19. Kita lihat 6 bulan ke depan," bebernya.

Baca juga: Pelemahan Harga Emas Dunia Terbatas karena Penurunan Ekuitas AS

Djonny memprediksi dua film ini akan mencapai 4 juta lebih penonton hingga pertengahan Mei.

"Hal ini jugalah yang ingin saya sarankan ke industri pembuat film kita. Jangan hanya membuat film aja tapi lebih kreatif dan cerdas melihat sikon ketika ingin memasukan filmnya ke bioskop, artinya jangan memasukan film ketika momen tidak pas seperti anak lagi masuk sekolah otomatis orang akan malas mengeluarkan budget lebih untuk nonton," katanya.

" Selain itu promosinya juga harus dimainkan juga, karena enggak semua orang tahu tentang film kita. Padahal misalnya filmnya bagus taoi karena promosinya kurang kencang, orang enggak tahu filmnya bagus," sambung Djonny.

Baca juga: Pertamina Jamin Ketersediaan Stok BBM Darat, Laut dan Udara untuk Arus Balik Mudik Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com