Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Pertambangan Cerah, Ekspor April Tembus 27,32 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 17/05/2022, 13:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor pada bulan April 2022 mencapai 27,32 miliar dollar AS. Nilai ini naik sebesar 3,11 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan naik 47,76 persen (yoy).

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, nilai ekspor ini terus meningkat sejak Januari 2022. Pada Januari, pertumbuhannya sebesar 25,37 persen, kemudian naik 34,19 persen pada Februari, 44,37 persen pada Maret, dan 47,76 persen pada April 2022.

"Kalau dibandingkan tahun 2021, secara rerata dibanding periode Januari-April tahun 2021, sama-sama meningkat. Tapi magnitude lebih tinggi dan lebih bagus di sepanjang 2022," ucap Margo dalam konferensi pers, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Mind Id, Sinergi Baru Lima Holding Industri Pertambangan Indonesia

Margo merinci, ekspor nonmigas meningkat 3,17 persen (mtm), sementara ekspor migas tumbuh 2,01 persen (mtm). Komoditas unggulan yang menjadi penyumbang ekspor, yaitu bahan bakar mineral, diikuti bijih logam terak dan abu, serta kenaikan nilai ekspor hasil minyak 32,64 persen.

Dilihat berdasarkan sektornya, pertambangan menjadi satu-satunya yang mengalami peningkatan, yakni mencapai 18,58 persen (mtm) dan 182,48 persen (yoy).

Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga batu bara dan volume ekspor bijih tembaga. Tercatat, volume ekspor batu bara yang turun 9,64 persen dikompensasi oleh harganya yang meningkat.

"Di sisi lain, ada kenaikan ekspor bijih tembaga. Harganya turun tapi secara volume meningkat sebesar 45,20 persen," sebut Margo.

Baca juga: Perdagangan RI Surplus 7,56 Miliar Dollar AS Per April, BPS: Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Pertanian dan industri pengolahan melempem

Selain sektor pertambangan, ada dua sektor lain yang tumbuh negatif secara bulanan. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terkontraksi sebesar -8,42 persen serta sektor industri pengolahan -0,89 persen.

Komoditas yang turun di sektor pertanian, yaitu komoditas kopi, serta buah-buahan tahunan jd penyumbang terbesar. Sementara, komoditas yang menurun di industri pengolahan adalah barang perhiasan dan barang berharga, serta nikel.

Baca juga: Data BPS: Sektor Pertanian Serap Lapangan Kerja Tertinggi di Tahun 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com