Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Elektrifikasi Jalur KA Solo Balapan-Palur Capai 84 Persen

Kompas.com - 26/05/2022, 19:44 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek progres dari proyek elektrifikasi Jalur KA Solo Balapan–Palur.

Secara persentase, elektrifikasi jalur KA sepanjang 6,2 km tersebut sudah mencapai 84,33 persen dan ditargetkan mulai beroperasi pada bulan Juli 2022.

Ia mengatakan, proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan–Solo Jebres–Palur yang dimulai sejak tahun 2020 ini merupakan bagian dari pengembangan layanan angkutan massal KRL di kawasan Aglomerasi Jogja-Solo.

“Kawasan aglomerasi seperti Jogja, Solo, dan Semarang, harus dihubungkan dengan angkutan massal baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan,” ujar dia dalam siaran pers, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: JD.ID Buka Suara soal Kabar PHK Karyawan

Ia menambahkan, kehadiran KRL Jogja-Solo sangat digemari masyarakat. Bahkan Budi mengungkapkan, di masa mudik jumlah penumpang naik signifikan lebih dari 50 persen. 

“Angkutan massal di kawasan aglomerasi juga akan kami lakukan di kota-kota lainnya seperti Bandung, Surabaya, dan kota aglomerasi lainnya,” imbuh dia.

Lebih jauh, ia menjelaskan, keberadaan angkutan massal di kawasan aglomerasi sangat penting untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan menghindari penggunaan kendaraan pribadi.

Sebab menurut dia, kendaraan pribadi dapat menimbulkan kemacetan dan juga berdampak pada polusi udara.

“KRL adalah angkutan yang ramah lingkungan. Saya harap kolaborasi pemerintah pusat dan daerah semakin baik untuk mengembangkan angkutan massalnya,” tutur Budi.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan angkutan massal KRL merupakan angkutan yang terjangkau, bersih, dan tepat waktu.

“Dengan adanya penambahan jalur ini diharapkan akan semakin meningkat traffic atau jumlah penumpangnya,” katanya.

Gibran berharap, layanan KRL dapat terus dikembangkan di kawasan aglomerasi Jogja, Solo, Semarang dan sekitarnya.

Baca juga: Indonesia Dinilai Masih Perlu Impor Daging dan Bibit Hewan Ternak, Ini Alasannya

Perlu diketahui, sejak beroperasi pada Januari 2021, KRL Solo-Jogja telah melayani perjalanan sebanyak 22 perjalanan per hari, dengan rata-rata penumpang sebanyak 21.000 penumpang per hari. 

Secara kumulatif KRL Solo-Jogja telah mengangkut sebanyak 3,09 juta penumpang. Rencananya, lima tahun mendatang layanan KRL akan terus dikembangkan sampai ke Kutoarjo dan Madiun.

Adapun, sejumlah upaya integrasi antarmoda telah dilakukan untuk memberikan kemudahan masyarakat mengakses angkutan massal di Jogja-Solo, di antarnya yaitu Jembatan penghubung atau Sky bridge sepanjang 630 meter yang menghubungkan Stasiun Solo dengan Terminal Bus Tirtonadi.

Selain itu ada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jogja yang terintegrasi pelayanannya di Stasiun Yogyakarta.

Kemudian, BRT Bus Solo Trans (BST) yang terhubung dengan Stasiun Purwosari, dan integrasi layanan KRL Yogyakarta-Solo dengan KA Perintis Purwosari-Wonogiri, dan KA Bandara Internasional Adi Sumarmo.

Baca juga: Promo BNI Java Jazz 2022, Ada Cashback hingga Hadiah iPhone 13

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com