Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTI: Sepeda Motor Matic Rentan Kecelakaan di Jalur Turunan Curam

Kompas.com - 17/06/2022, 14:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai kendaraan sepeda motor bertransmisi otomatis rentan mengalami kecelakaan saat melintasi jalur turunan curam.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno menjelaskan, hal ini dikarenakan motor matic ini tidak didesain untuk melintasi jalan yang turunannya curam.

Jadi meskipun motor matic kuat digunakan di jalan yang menanjak, tetapi tidak bisa untuk dibawa berkendara di jalan yang menurun.

Baca juga: Bayar Santunan Rp 55,4 Miliar, Jasa Raharja Sebut Angka Kecelakaan saat Mudik Turun

"Perlu diingat, bahwa setiap kendaraan itu memiliki kegunaan yang harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari desain atau rancangan masing-masing kendaraan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/6/202).

Berdasarkan survei Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), mayoritas kecelakaan sepeda motor dialami oleh sepeda motor matic  dan engine brake kurang optimal dalam mengurangi kecepatan saat kendaraan melintasi turunan panjang.

Menurut data KNKT, dalam kurun waktu satu tahun telah terjadi kecelakaan sepeda motor di jalan Bandungsari–Salem, Jawa Tengah yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia.

"95 persen di antaranya menggunakan motor matic," kata dia.

Baca juga: Rentan Kecelakaan, Ini Tips Aman Berkendara di Jalur Contraflow

Tak hanya di ruas jalan Bandungsari-Salem saja, kecelakaan yang terjadi oleh sepeda motor matic ini juga kerap terjadi di beberapa lokasi lain di Jawa Timur, seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Probolinggo, Taman Wisata Alam Gunung Ijen di Banyuwangi, Pendakian Gunung Buthak di Malang, dan Taman Wisata B-29 di Lumajang.

Dia menjelaskan, di titik-titik tersebut sudah dipasang spanduk peringatan agar masyarakat sekitar tidak menaiki gunung menggunakan motor matic.

"Namun pemasangan spanduk tersebut mendapat protes dari masyarakat yang menginginkan bepergian naik turun gunung menggunakan motor matic, sehingga spanduk peringatan tersebut akhirnya terpaksa diturunkan," ucapnya.

Dia melanjutkan, untuk meminimalisir kejadian yang sama terulang kembali, pemerintah perlu mengadakan sosialisasi terkait penggunaan kendaraan sepeda motor bertransmisi otomatis (safety driving).

Sementara untuk pabrikan industri sepeda motor selain memberikan buku manual pemeliharaan kendaraan, juga menterbitkan buku panduan keselamatan berkendara (safety riding).

Baca juga: Pahami Batas Waktu Klaim Santunan Kecelakaan Jasa Raharja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com