Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 10 Negara Paling Kompetitif di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?

Kompas.com - 21/06/2022, 16:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Management Development (IMD) kembali merilis daftar negara paling kompetitif di dunia pada tahun 2022 melalui World Competitive Year book 2022.

Peringkat ini disusun dari 63 negara melalui campuran data. Sebanyak 333 kriteria daya saing dipilih sebagai hasil penelitian dengan menggunakan literatur ekonomi, internasional, nasional, sumber regional, dan umpan balik dari komunitas bisnis, lembaga pemerintah, serta akademisi.

Semua data itu kemudian dimasukkan ke dalam 4 faktor atau indikator yaitu kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur, yang masing-masing memiliki 5 sub faktor.

Adapun data statistik menyumbang 2/3 dari hasil, sementara jawaban survei menyumbang 1/3 sisanya yang dilakukan pada kuartal I-kuartal II 2022.

Baca juga: Disentil Jokowi soal Efisiensi, Pertamina Sebut Sudah Hemat 2,2 Miliar Dollar AS

Lantas, siapa saja negara paling kompetitif di dunia?

Dikutip dari laporan, Selasa (21/6/2022), Denmark menduduki posisi pertama dalam daftar negara paling kompetitif di dunia tahun 2022. Capaian ini merupakan yang pertama kalinya bagi Denmark selama 34 tahun.

Posisi Denmark melonjak dibanding tahun 2021 yang berada di peringkat ke-3 di dunia. Faktor efisiensi bisnis, produktivitas dan efisiensi, serta sub faktor praktik manajemen Denmark berada di posisi ke-1.

Dengan demikian, Denmark menggantikan Swiss yang turun ke peringkat ke-2 tahun ini dari peringkat ke-1 tahun 2021.

"Denmark adalah negara paling maju secara digital di dunia dan sekarang menempati posisi teratas berkat kebijakan yang baik, keuntungan yang diperoleh dengan menjadi negara eropa, fokus yang jelas pada keberlanjutan dan dorongan dari sektor korporasi yang gesit," kata Direktur WCC, Arturo Bris.

Peringkat kedua dipegang oleh Swiss yang performanya tetap kuat di tahun 2022, meski ada sedikit penurunan peringkat secara keseluruhan. Faktor utama yang mendorong Swiss menduduki peringkat ke-2 adalah efisiensi pemerintah dan infrastruktur di posisi pertama, dan efisiensi bisnis/usaha di posisi ke-4.

Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, Pemerintah Dorong Ekspansi Pasar Ekspor

Adapun Singapura berhasil menduduki posisi ke-3, didorong oleh perbaikan kuat dalam ekonomi domestik. Dari seluruh negara yang dinilai, faktor ekonomi Singapura berada di posisi ke-1 dari 15 tahun lalu, ketenagakerjaan di posisi ke-3 dari 18, keuangan publik posisi ke-6 dari 12, dan efisiensi pada posisi ke-9 dari 14.

Kendati demikian, Singapura masih berada pada posisi yang relatif rendah di beberapa sub-faktor, termasuk manajemen praktek di peringkat 14, infrastruktur ilmiah peringkat 16, serta kesehatan dan lingkungan di peringkat 25.

Peringkat Indonesia

Daya saing Indonesia saat ini merosot, berada di posisi ke-44 dari posisi 37 di tahun 2021. Peringkat ini menjadi yang terendah sejak 5 tahun terakhir atau tahun 2018.

Pada tahun 2018, daya saing Indonesia berada di peringkat 43, lalu meningkat menjadi 32 pada tahun 2019. Pada tahun 2020, daya saing Indonesia merosot di peringkat 40, sebelum akhirnya naik lagi pada posisi ke-37 di tahun 2021. Kemudian di tahun 2022, tingkat daya saing kembali turun di posisi 44.

Berikut ini 10 negara paling kompetitif di dunia berdasarkan World Competitive Year book 2022.

1. Denmark
2. Swiss
3. Singapura
4. Swedia
5. Hong Kong SAR
6. Belanda
7. Taiwan, China
8. Finlandia
9. Norwegia
10. Amerika Serikat

Baca juga: Siap-siap, Gaji Ke-13 Cair Tanggal 1 Juli 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com