Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Dikhawatirkan Alami Resesi, Harga Minyak Mentah Dunia Jatuh

Kompas.com - 23/06/2022, 09:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia anjlok sekitar 3 persen pada akhir perdagangan Rabu waktu Amerika Serikat (Kamis pagi), karena investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi, sehingga mengurangi permintaan bahan bakar.

Mengutip CNBC, Kamis (23/6/2022), harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,91 dollar AS atau 2,5 persen menjadi ke level 111,74 dollar AS per barrel. Patokan minyak global ini sempat mencapai 107,03 dollar AS pada sesi perdagangan kemarin, yang sekaligus menjadi level terendah sejak 19 Mei.

Baca juga: Jerome Powell Bertekad Turunkan Inflasi, AS Kemungkinan Alami Resesi

Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 3,33 dollar AS atau 3,3 persen ke 106,19 dollar AS per barrel. WTI mencapai terendah pada sesi perdagangan kemarin di 101,53 dollar AS, yang sekaligus menjadi level terendah sejak 11 Mei 2022.

Pada Rabu kemarin, investor menilai kenaikan suku bunga yang bertujuan untuk menekan lonjakan inflasi dapat berdampak menghambat pemulihan ekonomi.

Namun harga minyak mentah dunia berhasil memangkas kerugian yang dalam, usai Ketua Fed Jerome Powell menjanjikan 'fokus menyeluruh' untuk menurunkan inflasi, dan menegaskan bahwa kenaikan suku bunga akan sesuai dengan kecepatan tergantung pada prospek ekonomi.

Baca juga: Jerome Powell Bertekad Turunkan Inflasi, AS Kemungkinan Alami Resesi

"Powell tampaknya mengubah suasana pasar dengan tampak yakin tentang ekonomi AS. Kata-katanya telah menenangkan pasar dan menurunkan harga untuk jangka pendek," kata Analis Price Futures, Phil Flynn.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres untuk meloloskan penangguhan pajak bensin federal selama 3 bulan untuk membantu memerangi tingginya harga bensin di SPBU, dan memberikan bantuan sementara bagi keluarga AS pada musim panas ini, yang merupakan musim puncak bagi aktivitas berkendara di negara itu.

Di sisi lain, Gedung Putih meminta kepala eksekutif 7 perusahaan minyak untuk melakukan pertemuan pada Kamis, guna membahas cara-cara untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi harga bensin yang mencapai sekitar 5 dollar AS per galon (1 galon sekitar 3,7 liter).

Biden memang secara terbuka mengkritik perusahaan minyak terbesar karena menyimpan keuntungan besar, meski demikian dia jarang berbicara langsung dengan kepala perusahaan energi atau perwakilan mereka, menurut catatan Gedung Putih dan sumber di industri tersebut.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com