Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut Emirates dan Etihad Jadi Calon Investor Garuda Indonesia

Kompas.com - 05/07/2022, 15:51 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA) yakni Emirates dan Etihad Airways jadi calon investor Garuda Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Erick usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (4/7/2022).

“Salah satunya, bisa Emirates, bisa Etihad yang akan menjadi bagian daripada logistik ekosistem udara kita. Tapi belum putus, kan kemarin baru persentasi,” kata Erick.

Baca juga: Sri Mulyani Siap Cairkan Duit APBN Rp 7,5 Triliun ke Garuda yang Lagi Dilanda Utang

Erick menekankan investor yang nantinya akan bekerja sama sebagai partner strategis dengan Garuda Indonesia harus memiliki nilai tambah.

Ia mewanti–wanti jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar saja. Ia juga berharap kerja sama dengan UEA bisa menjadi jendela bagi produk Indonesia, ke Timur Tengah, Afrika, bahkan Eropa.

Saat ini, Garuda Indonesia tengah mencari investor strategis untuk memperbaiki kinerja maskapai pelat merah tersebut.

Erick memastikan Garuda Indonesia akan memperoleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun. Selanjutnya, barulah mulai melirik peluang kerja sama dengan investor.

“Sesuai yang sudah diputuskan, pemerintah masuk dulu Rp 7,5 triliun, baru bicara investor, apakah dari dalam negeri, atau dari luar negeri. Tapi siapapun itu, wajib menjadi partner strategis, jadi bukan hanya uang,” ujarnya.

Baca juga: Setelah PKPU, Garuda Indonesia akan Tambah 70 Pesawat hingga Akhir 2023

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga mengatakan sebelumnya sempat bayak yang pesimis terkait dengan kasus korupsi Garuda Indonesia yang terjadi sebelumnya. Maka dari itu, perlu payung hukum untuk menjalankan negosiasi dengan para lesor.

“Kasus korupsinya akan kami bersihkan, memang kalau tidak ada payung hukum tentang pembersihan itu, apalagi ini mengenai sewa menyewa pesawat terbang yang harganya termahal di dunia, sulit kita bernegosiasi, dan akhirnya PKPU itu bisa berjalan 97 persen (kreditur) menyetujui, itu angka yang luar biasa,” ucapnya,

Dihubungi terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat ini pihaknya belum mengetahui terkait dengan detail mitra strategis yang akan menjadi investor bagi Garuda Indonesia. Menurutnya hal ini merupakan ranah para pemegang saham.

“Belum ya, yang lebih tahu itu Kementerian BUMN, karena ini ranahnya pemegang saham,” kata Irfan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Bikin Rugi, Garuda Indonesia Setop Operasikan Pesawat Bombardier CRJ-1000 dan ATR 72-600

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com