Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Permana
Praktisi Brand

Praktisi Brand, Komunikasi dan Omnichannel

Adaptasi Digital Generasi X dalam Proses Omnichannel

Kompas.com - 15/07/2022, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DARI lima besar generasi kohort di Indonesia, generasi X (lahir tahun 1965-1980) merupakan generasi yang mempunyai pengalaman berbeda terkait dengan adaptasi teknologi dan digital.

Mereka merupakan generasi digital immigrant, yang sudah mengalami perubahan dan melakukan adaptasi dari analog ke digital dan menjalani perubahan ini dalam kehidupannya sehari-hari.

Mereka mengalami perubahan dari telepon rumah ke pager, ke telepon genggam; dari kaset ke CD, ke MP3, ke musik streaming; mereka mulai memakai komputer sistem DOS, ke laptop, ke tablet; dari sms, mIRC, sampai kirim pesan instan lewat aplikasi.

Kehadiran komputer dan internet dalam industri 3.0 terus berkembang sampai dengan munculnya IOT (internet of things) dan big data di industri 4.0 di mana perkembangan teknologi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas keseharian.

Generasi X merupakan generasi yang beruntung karena menjalani dan menikmati perubahan semenjak mereka berusia muda sampai dengan sekarang, mempunyai pengalaman cukup untuk menyikapi perubahan yang terus terjadi dan kemampuan beradaptasi yang mumpuni.

Generasi X tidak ketinggalan jaman, tidak menjadi gagap teknologi karena mereka terlibat langsung dalam perubahan ini.

Menurut laporan riset Deloitte Consumer Insight tahun 2021, generasi X di Indonesia merupakan pengguna media sosial yang aktif, bahkan 30 persen mereka sudah melakukan kegiatan pembelian melalui media sosial.

Dalam riset ini juga menyebutkan bahwa 43 persen generasi X di Indonesia aktif melakukan aktivitas digital.

Akses terhadap internet yang semakin terbuka dan didukung oleh teknologi telepon genggam membuat mereka dengan mudah mencari informasi, mengakses berita dan media sosial, melakukan aktivitas mobile banking, memanfaatkan WhatsApp untuk berkomunikasi, menonton film, pertemuan secara daring, pemakaian aplikasi untuk belanja, konsultasi dokter, pembelian obat, ataupun memesan makanan semakin sering digunakan.

Bisa karena biasa, itulah salah satu cara generasi X beradaptasi terhadap perkembangan teknologi.

Ditempa dari jaman analog dan perlahan masuk ke pemakaian teknologi secara bertahap, membuat generasi X lebih mudah melakukan penyesuaian yang diperlukan.

Interaksi langsung tidak tergantikan

Biarpun bisa dikatakan sudah berhasil melakukan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, generasi X tetap merupakan generasi yang lebih terbiasa berinteraksi secara langsung.

Kebiasaan berbicara dan berdiskusi secara langsung tidak bisa hilang dan tidak tergantikan dengan hadirnya teknologi.

Muncul perasaan kurang nyaman, kurang “afdol” dan kurang lengkap jika tidak berinteraksi langsung.

Salah satunya adalah kegiatan berbelanja. Saat berbelanja, interaksi langsung dengan penjual masih diperlukan untuk mendapatkan keyakinan terhadap barang yang akan dibeli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com