JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah per tahun.
Adapun dari jumlah tersebut, sebanyak 5 persen, atau setara 3,2 juta ton adalah sampah plastik.
Pakar Sumber Daya Air dan Pendiri Indonesian Water Institute (WI) Firdaus Ali mengatakan, dari timbunan sampah plastik itu, produk air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek menyumbang 226.000 ton sekitar 7,06 persen.
Baca juga: Produsen AMDK Perlu Benahi Pola Distribusi Galon Isi Ulang, Apa Sebabnya?
"Sebanyak 46.000 ton atau 20,3 persen dari total timbulan sampah produk AMDK bermerek adalah sampah AMDK gelas plastik," kata dia dalam keterangan resmi, Minggu (16/7/2022).
Ia menambahkan, selain volume timbunan sampah, air minum dalam kemasan plastik berukuran di bawah 1 liter sangat sulit untuk dikumpulkan. Sampah AMDK gelas plastik juga terlihat berceceran di mana-mana dan mengotori lingkungan.
"Timbulan sampah gelas plastik ukuran mini ini sangat berpotensi menjadi polutan. Oleh karenanya, produsen didorong untuk memproduksi botol plastik yang lebih besar (size up)," imbuh dia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Subdirektorat Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah , Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik mengatakan, kemasan AMDK kecil yang dirancang sekali pakai, berpotensi tinggi jadi polutannya dibanding kemasan besar.
"Apalagi jenis plastiknya tidak bisa didaur ulang, maka sudah pasti jadi sampah karena tidak laku,” tegas dia.
Baca juga: YLKI: AMDK Terpapar Matahari Airnya Jangan Diminum, Ada Kontaminasi Plastik
“Makanya kita dorong ukurannya diperbesar dalam konteks pengumpulan kembali (produk guna ulang). Dalam konteks industri daur ulang, ukuran itu menjadi penting," imbuh dia.
Ia membeberkan, sampah AMDK gelas plastik, termasuk penutup, sedotan, dan pembungkus sedotannya, terbukti menimbulkan persoalan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.