JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mampu melanjutkan tren penguatan pada sesi perdagangan Kamis (21/7/2022) hari ini. Setelah ditutup di level 6.874,74 pada sesi perdagangan kemarin, IHSG hari ini diprediksi mampu menembus level 6.900.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, pada sesi perdagangan kemarin IHSG menguat secara signifikan seiring dengan penguatan bursa saham secara global serta kenaikan harga komoditas.
Baca juga: Menteri Bahlil: IKN Harga Mati, Harus Jalan Terus
“Di sisi lain, kekhawatiran akan kenaikan suku bunga The Fed 100 bps mulai mereda,” ujar dia, dalam risetnya, Kamis.
Lebih lanjut Ia bilang, secara teknikal, IHSG berpotensi kembali menguat pada hari ini. Adapun hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diumumkan hari ini akan menjadi sentimen utama dinanti oleh pasar.
“IHSG diprediksi Menguat. Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume tinggi dan indikator stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan,” kata dia.
Adapun untuk pergerakan hari ini, level support IHSG diproyeksi bergerak di rentang 6.742-6.808. Sementara itu, level resistance IHSG berada pada rentang 6.910-6.946.
Senada dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya juga memprediksi, IHSG berpotensi menguat pada sesi perdagangan hari ini. Ia menilai, pola pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan pola penguatan jangka panjang.
“Momentum koreksi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga jangka panjang,” tuturnya.
Baca juga: Siap-siap, Elnusa Bakal Bagikan Dividen Sebesar 50 Persen Laba Bersih 2021
Terkait dengan hasil RDG BI, William memproyeksi, suku bunga acuan kembali dipertahankan. Ini pada akhirnya akan mendongkrak kinerja emiten, sebab biaya bunga tidak akan meningkat signifikan dalam waktu dekat.
“IHSG hari ini berpotensi naik. IHSG akan bergerak pada range 6.721-6.956,” ucap dia.
Baca juga: Menteri Bahlil Curiga, Aliran Investasi dari Singapura, Pemiliknya WNI
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.