Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Ingin Punya Bank Digital, Kaji Pemisahan Usaha Livin' by Mandiri

Kompas.com - 29/07/2022, 09:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tengah mengkaji pemisahan unit usaha (spin off) dari kanal digitalnya sebagai unit usaha tersendiri, misalnya seperti Livin' by Mandiri.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, saat ini Bank Mandiri memang belum memiliki bank digital, namun transaksi keuangan di Bank Mandiri sekarang cenderung melalui kanal digital seperti LIvin' by Mandiri.

Oleh karenanya, ketimbang membuat bank digital baru sebagai anak usaha, Bank Mandiri akan mengkaji pemisahan unit usaha digital miliknya seperti Livin' by Mandiri sebagai unit usaha tersendiri.

Baca juga: Bank Mandiri Mengaku Siap Jika OJK Stop Kebijakan Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19

Bahkan jika ada peluang yang lebih baik, Bank Mandiri juga mempertimbangkan untuk melakukan aksi korporasi anorganik. Aksi anorganik merupakan ekspansi usaha di luar peningkatan kinerja, seperti merger dan akuisisi.

"Jadi kalau dilihat posisinya kami terus mengkaji apakah kami perlu untuk spin off dan mungkin kalau ada peluang yang baik akan dijalankan secara anorganic," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (29/7/2022).

Baca juga: Lampaui Perbankan Lain, Penyaluran Kredit Bank Mandiri Tembus Rp 1.138 Triliun di Semester I-2022

Namun untuk saat ini, lanjut Darmawan, Bank Mandiri fokus mengoptimalkan pelayanan melalui kanal digitalnya seperti Livin' by Mandiri, Kopra, dan Smart Branch.

"Sampai saat ini kami melihat kami akan lebih memilih mengoptimalkan efektivitas engine bisnis kami melalui Livin' dan Kopra dan juga kita ada inisiatif untuk melakukan transformasi layanan di cabang melalui Smart Branch," tukasnya.

Baca juga: Nasabah Bank Mandiri Bisa Ajukan Kredit Kendaraan di Aplikasi Livin, Ini Caranya

Bank digital

Sebagai informasi, sejumlah bank besar sudah mulai membentuk bank digital masing-masing lantaran potensi bank digital cukup besar untuk mendukung bisnis perbankan.

Misalnya seperti BCA dan BNI yang melakukan aksi anorganik dengan mengakuisisi bank kecil sebagai bank digitalnya.

Berbeda dengan BCA dan BNI, BRI justru memilih untuk mengubah anak usahanya yakni BRI Agro sebagaii bank digitalnya.

Langkah memiliki bank digital ini rupanya turut dipikirkan Bank Mandiri mengingat saat ini kanal digitalnya banyak diminati oleh nasabah.

Apalagi Bank Mandiri telah membuktikan antusiasme nasabah melalui aplikasi Livin' by Mandiri yang dapat melayani kebutuhan nasabah seperti layanan di kantor cabang dalam genggaman.

Tercatat sejak diluncurkan Oktober 2021 sampai dengan saat ini, Livin' by Mandiri telah diunduh lebih dari 14 juta kali.

Jumlah transaksi Livin' by Mandiri hingga Juni 2022 secara year to date mencapai 881 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.080 triliun atau tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan Juni 2021 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com