Sementara faktor ketiga yang menjadi pertimbangan adalah pemulihan ekonomi. Menurutnya, ekonomi Indonesia di kuartal II-2022 memang sudah menujukkan pemulihan, bahkan tumbuh impresif sebesar 5,44 persen (year on year/yoy).
Meski demikian, tidak bisa melihat hanya dari gambaran besar, melainkan perlu kembali memperhatikan kemampuan daya beli kelompok masyarakat menengah-atas dan yang terbawah.
Lantaran, kenaikan harga Pertalite dan Solar akan berdampak pada semua kelompok masyarakat, sehingga diperlukan instrumen kebijakan yang dapat meminimalkan dampak negatifnya.
"Kalau terjadi kenaikan berarti semua masyarakat kena. Namun, karena daya beli beda-beda, yang lebih rendah rasanya akan jauh lebih berat. Ini yang harus bisa kemudian dikompensasi secara tepat waktu, tepat jumlah, mekanismenya juga pas. Itulah yang sedang dihitung," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.