Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITC Gandeng Unilever Tingkatkan Pasokan Barang Usaha Milik Perempuan

Kompas.com - 29/08/2022, 17:18 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - The International Trade Centre (ITC) menggandeng Unilever untuk bekerja sama dalam meningkatkan pasokan barang dari usaha milik perempuan.

Kemitraan ini akan menjadi katalisator bagi terwujudnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam sektor perekonomian Indonesia.

Kolaborasi antara ITC dan Unilever ini akan menyatukan keahlian ITC dalam hal pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) milik perempuan, serta pengalaman Unilever dalam memupuk supply chain atau rantai pasokan yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga: Gelar RUPSLB, Unilever Indonesia Tunjuk Sanjiv Mehta Jadi Presiden Komisaris

Kolaborasi ini juga akan membangun jaringan pemasok milik perempuan yang memenuhi syarat untuk memajukan perwujudan komitmen Unilever, yaitu mengalokasikan 2 miliar euro setiap tahunnya untuk membangun bisnis yang mewakilkan keberagaman di seluruh dunia pada tahun 2025.

Selain itu, dalam kerja sama ini ITC dan Unilever juga membangun kapasitas dan kapabilitas teknis dari perusahaan-perusahaan yang dimiliki perempuan di Indonesia agar mampu menjadi pemasok untuk perusahaan besar seperti Unilever.

Baca juga: Penjualan Domestik Meningkat, Unilever Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 3,4 Triliun di Semester I-2022

Direktur Divisi Sustainable and Inclusive Trade, International Trade Centre Anders Aeroe menjelaskan, kolaborasi ini dilatarbelakangi karena melihat setiap tahunnya, perusahaan-perusahaan telah menghabiskan triliunan dollar AS untuk memperoleh barang dan jasa, tetapi hanya kurang dari 1 persen dari alokasi pengeluaran tersebut ditujukan ke usaha milik perempuan.

Padahal, ketika perusahaan melewatkan peluang untuk melibatkan usaha milik perempuan, sebetulnya perusahaan tersebut kehilangan kesempatan untuk memperluas pasar, mendiversifikasi rantai pasok, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sembari ikut meningkatkan taraf hidup perempuan secara global.

Baca juga: 6 Saham Konsumer Paling Cuan Sepekan, Ada Mayora hingga Unilever

Dia menilai, usaha milik perempuan adalah kunci pertumbuhan ekonomi, karena bisnisnya mampu menyediakan 4 dari 5 lapangan kerja baru di pasar negara berkembang dan berkontribusi terhadap sepertiga dari seluruh bisnis secara global.

“Saat kita memulai perjalanan menuju pemulihan ekonomi global, para pemasok memiliki kesempatan besar untuk mengubah cara kita melakukan bisnis, menjadi lebih baik. Memberikan akses yang setara bagi perempuan di seluruh rantai pasok tidak hanya merupakan hal yang tepat dan baik, tetapi juga bisa menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan kuat," ujar Anders Aeroe dalam siaran persnya, Senin (29/8/2022).

"Kami bertekad untuk terus mendukung perempuan tidak hanya melalui pengembangan kapasitas, tetapi juga dengan memperluas peluang kerja sama dengan sektor swasta dan perusahaan internasional seperti Unilever sehingga menyediakan kesempatan yang besar untuk menciptakan jaringan para pemasok yang lebih inklusif," sambung Anders Aeroe.

Baca juga: Tren Penjualan Tumbuh Saat Ramadhan, Ini Strategi Unilever Genjot Kinerja

 

Mencapai tujuan SDGs

Sementara itu Head of Sustainability and Corporate Affairs, Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan, kolaborasi ini merupakan bagian penting dari komitmen International Trade Center dan Unilever untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), terutama untuk tujuan yang berfokus pada kesetaraan gender dan pekerjaan yang layak.

Dia memaparkan, berdasarkan data yang dimilikinya, menunjukkan adanya peluang ekspansi GDP dunia sebesar 28 triliun dollar AS melalui tersedianya partisipasi yang setara untuk perempuan dalam perekonomian global pada tahun 2025.

Untuk itu, menurut dia, sangatlah penting bagi semua pemangku kepentingan turut mengambil peran dalam menciptakan kesetaraan gender.

"Sejalan dengan upaya strategi ‘The Unilever Compass’ untuk membantu menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif, kami berupaya menciptakan lingkungan dimana perempuan bisa memiliki peran yang lebih besar dalam perekonomian global, salah satunya adalah di bagian rantai pasok kami. Hal ini bertujuan untuk secara aktif membangun rantai pasok yang lebih beragam dengan bekerja bersama usaha-usaha milik perempuan dan orang-orang dari kelompok belum terwakilkan secara maksimal," jelasnya.

"Kami percaya dengan menciptakan rantai nilai yang lebih inklusif, kami akan mampu mendorong lebih banyak inovasi, ketangkasan, serta lebih banyak peluang bagi bisnis mitra pemasok kami maupun bagi bisnis Unilever," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com