Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos OJK: Restrukturisasi Kredit Covid-19 Mulai Melandai, Ada Sektor yang Masih Belum Pulih

Kompas.com - 31/08/2022, 20:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan jumlah kredit yang direstrukturisasi akibat terdampak Covid-19 semakin menyusut dibandingkan saat puncak pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, jumlah restrukturisasi kredit perbankan saat puncak pandemi per Agustus 2020 mencapai Rp 850,41 triliun dan kini turun menjadi Rp 560,41 triliun.

Penurunan juga terlihat pada jumlah nasabah yang menggunakan restrukturisasi kredit Covid-19 ini, di mana per Agustus 2020 masih sebanyak 6,8 juta dan kini menjadi 2,94 juta debitor.

Baca juga: Ini 6 Jurus OJK Lindungi Investor Pasar Modal

"Ini menunjukan bahwa hampir 40 persen dari kredit restrukturisasi tadi sudah bisa kembali sehat atau keluar dari program restrukturisasi," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (31/8/2022).

Dia melanjutkan, secara proporsi, sektor usaha yang paling membutuhkan program restrukturisasi Covid-19 saat ini ialah sektor akomodasi serta makanan dan minuman yakni sebesar 43,69 persen.

Kemudian sektor real estate dan sewa juga tercatat masih membutuhkan restrukturisasi kredit Covid-19, meskipun kini porsinya sudah melandai dari 25 persen di akhir 2021 menjadi 17,9 persen.

Sementara sektor-sektor seperti perdagangan dan manufaktur sudah tidak membutuhkan restrukturisasi kredit Covid-19 lantaran porsinya sudah kurang dari 20 persen, yakni masing-masing sebesar 12,26 persen dan 5,63 persen per Juli 2022.

"Ambang batas 20 persen dari masing-masing sektor ini yang digunakan untuk menunjukkan apakah sektor itu masih perlu restrukturisasi atau tidak," jelas Mahendra.

Dengan demikian, hampir seluruh sektor usaha kecuali sektor akomodasi dan mamin sudah tidak membutuhkan program restrukturisasi kredit Covid-19 lantaran per Juli 2022 proporsinya sudah di bawah 20 persen.

Sebagai informasi, program restrukturisasi kredit Covid-19 ini dicanangkan OJK untuk membantu sektor-sektor usaha yang terdampak pandemi agar lebih ringan dalam membayar cicilan utang.

Adapun program restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak Covid-19 ini akan berakhir pada akhir Maret 2023.

Baca juga: Bos OJK Prediksi Badai Ekonomi Bakal Berlangsung Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Whats New
Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Whats New
Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

Whats New
BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

Whats New
Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

Whats New
Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

Whats New
Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

Work Smart
Kenapa Ada Dua Mesin 'Tap' di MRT Jakarta? Ini Alasannya

Kenapa Ada Dua Mesin "Tap" di MRT Jakarta? Ini Alasannya

Whats New
Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com