Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ancaman Resesi Global, UOB Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh Positif 5,4 Persen di Kuartal III-2022

Kompas.com - 30/09/2022, 12:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank UOB Indonesia memproyeksikan laju ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif di tengah ancaman terjadinya resesi global pada tahun depan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,4 persen pada kuartal III-2022.


Perkiraan UOB tersebut sejalan dengan proyeksi batas bawah pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2022 akan tumbuh di rentang 5,4 persen-6 persen.

"Memang betul (ekonomi kuartal III-2022 tumbuh positif), tapi proyeksi kami enggak setinggi 6 persen. Kami menilai proyeksi 5,4 persen yang disebutkan Pak Jokowi itu sangat memungkinkan diraih," ujar Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja dalam konferensi pers UOB Economic Outlook 2023, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: BERITA FOTO: Bayang-bayang Ancaman Resesi Ekonomi Global 2023

Ia menilai, kinerja ekonomi domestik sepanjang Juli-September 2022 ditopang oleh konsumsi dan investasi yang masih terjaga baik, serta kinerja positif neraca perdagangan yang menunjukkan ekspor terus tumbuh.

Indonesia juga diuntungkan dengan peningkatan harga komoditas di pasar internasional, membuat terjadinya commodity boom yang meningkatkan penerimaan negara dengan signifikan. Utamanya ini didorong oleh kinerja ekspor minyak sawit (CPO) dan batu bara.

"Belanja dan investasi masih terus mengalir, konsumsi rumah tangga juga terjaga. Namun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di September ini mulai terasa tapi itu pun enggak full month, makanya (pertumbuhan ekonomi Indonesia) 5,4 persen sangat mungkin sebagai dasar," papar dia.

Enrico mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia yang cukup kuat di tengah tekanan global tercermin dari kinerja surplus neraca perdagangan. Pada 2021, surplus neraca perdagangan sepanjang tahun mencapai 35,4 miliar dollar AS, yang sekaligus merupakan rekor tertinggi dalam sejarah.

Baca juga: Resesi Global Mengancam, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Sudah Pulih

Pada tahun ini, surplus neraca perdagangan hingga Agustus 2022 saja sudah mencapai 35 miliar dollar AS. Ia pun meyakini suprlus neraca perdagangan Indonesia mampu mencapai 40 miliar dollar AS hingga akhir tahun 2022.

"Baru sampai Agustus kita sudah tercatat 35 miliar dollar AS, jadi pasti lewat (35,4 miliar dollar AS) sehingga perkiraan kami 40 miliar dollar AS itu bisa tercapai. Jadi sekarang perhatian pemerintah juga harus diarahkan kepada eksportir," katanya.

Adapun seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus terjaga di atas 5 persen, yaitu pada kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen dan di kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen, serta pada kuartal III-2022 diproyeksi mencapai 5,4 persen, UOB Indonesia memperkirakan ekonomi RI hingga akhir tahun akan berada di kisaran 5 persen.

Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, perekonomian Indonesia terbukti berdaya tahan dengan berhasil kembali ke level produk domestik bruto (PDB) sebelum pandemi. Maka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen menunjukkan RI mampu puli setelah menghadapi tekanan pandemi Covid-19.

"Sementara, banyak negara lain masih belum pulih. Kami memperkirakan perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun 2022 dan 2023," kata dia dalam acara UOB Economic Outlook 2023, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Dunia Bakal Resesi pada 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com