Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kenaikan Harga BBM, Daya Beli Nelayan Tergerus

Kompas.com - 03/10/2022, 15:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daya beli nelayan pada periode September 2022 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Ini tercermin dari indeks nilai tukar nelayan (NTN) yang menurun secara bulanan (month to month).

NTN merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya nelayan. Indikator ini didapat dengan memperhitungkan indkes harga yang diterima dan indeks harga yang dibayarkan nelayan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai tukar nelayan pada September kemarin sebesar 105,24. Ini menurun 1,84 persen dibanding Agustus sebesar 107,21.

Baca juga: Buwas: Bulog dan Swasta Rebutan Alat Angkut Beras, Kalah Kita

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, indeks yang diterima dan indeks yang dibayarkan oleh nelayan sebenarnya sama-sama meningkat. Namun demikian, indeks yang harus dibayarkan nelayan mengalami peningkatan yang lebih pesat.

"Indeks yang diberikan nelayan hanya meningkat 0,66 persen sementara indeks yang harus dibayarkan nelayan meningkat 2,55 persen," kata dia, dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).

Lonjakan indeks yang dibayar oleh nelayan tidak terlepas dari kenaikan harga BBM pada awal September lalu. Pasalnya, bensin merupakan salah satu komoditas utama penyumbang pengeluaran nelayan.

"Karena nelayan butuh beroperasi di laut pasti butuh bensin," kata Margo.

Baca juga: Pedagang Pasar: Pandemi Mereda Tapi Kedatangan Pengunjung ke Pasar Masih Belum Membaik

Biaya produksi yang lebih tinggi

Selain itu, kenaikan harga BBM turut mendongkrak biaya yang perlu dikeluarkan nelayan. Ini tercermin dari indeks biaya produksi dan penambahan barang (BPPBM) yang melesat 4,82 persen.

Margo menyebutkan, solar dan bensin menjadi dua komoditas utama penyumbang kenaikan indeks BPPBM. Bukan hanya itu, ongkos laut pun turut terkerek akibat penyesuaian harga BBM.

"Ini yang berpengaruh terhadap indeks harus dibayar nelayan untuk penambahan biaya modal," ucapnya.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Jadi Biang Kerok Inflasi Sentuh Level Tertinggi sejak Desember 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com