Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat UMKM, Ekonomi Yogyakarta Mampu Pulih dari Pandemi Covid-19

Kompas.com - 04/10/2022, 12:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil menumbuhkan kembali perekonomiannya menjadi 5,53 persen di 2021 setelah saat pandemi Covid-19 sempat terpukul di level -2,68 persen di 2020.

Wakil Gubernur DIY Raden Mas Wijoseno Hario Bimo mengatakan, perekonomian DIY mampu dipulihkan kembali berkat UMKM yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 79,6 persen.

Pada 2021 sektor ekonomi yang mampu menggerakan ekonomi DIY, yaitu industri pengolahan, infomarsi dan komunikasi, dan sektor akomodasi, makanan dan minuman.

"Walaupun sebagaimana daerah di Indonesia yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi di 2020. Namun pada 2021 pertumbuhan ekonomi Yogyakarta mampu recover dengan tingkat pertumbuhan 5,53 persen yoy dibandingkan -2,68 persen yoy di 2020," ujarnya saat membuka acara Simposium Tingkat Tinggi G20 GPFI, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Giliran Terminal Giwangan Yogyakarta yang Bakal Direvitalisasi Kemenhub

Selain itu, kunci kebangkitan ekonomi DIY dari keterpurukan pandemi ialah pemanfaatan teknologi digital dalam setiap aspek ekonomi. Salah satunya, pertumbuhan penggunaan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Dia menyebut, penggunaan QRIS di DIY dalam transaksi pembayaran telah menjangkau 467.000 merchant dengan lebih dari 14 juta transaksi per Mei 2022 yang dilakukan oleh 480.000 pengguna.

"Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Yogyakarta cukup familiar dalam menggunakan aplikasi pembayaran berbasis digital," ucapnya.

Hal tersebut, lanjutnya, tercermin dari tingkat inklusi keuangan DIY sebesar 76,12 persen yang mendekati rata-rata nasional 76,19 persen.

Baca juga: Perekonomian Indonesia Dinilai MAsih Cukup Kuat Menahan Kenaikan Suku Bunga BI 0,5 Persen

Selain itu terdapat juga beberapa inovasi digital yang mendukung perkembangan ekonomi Yogyakarta seperti visiting Yogyakarta yaitu sebuah portal informasi pariwisata DIY.

Kemudian JBSC DIY yang juga merupakan wadah untuk memfasilitasi pelaku usaha di Yogyakarta terkait ekspor dan impor serta dipanen.id yang merupakan platform untuk mendukung digitalisasi di sektor pertanian.

Baca juga: Jaga Harga Beras Stabil, Mendag Zulhas: Pemda Harus Ikut Intervensi

Literasi keuangan di Yogyakarta

Menurutnya, ketersediaan berbagai platform digital dan kemudahan akases layanan keuangan digital di Yogyakarta tentunya didukung dengan upaya literasi keuangan yang dilakukan secara berkelanjutan.

Adapun tingkat literasi keuangan di Yogyakarta mencapai 58,53 persen lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang sebesar 38,03 persen.

"Pencapaian ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang tidak ringan dan melalui high level simposium hari ini diharapkan dapat semakin mendorong pemanfaatan digitalisasi dalam mendorong produktivitas dan keberlanjutan usaha UMKM," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com