Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Membentuk Ekosistem "Smart" Agrobisnis Peternakan Sapi di Lamongan

Kompas.com - 10/10/2022, 20:00 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Suara peternak

Ketua Koperasi Tani Ternak Literasi Sumber Rejeki, Tomi Distianto menjelaskan, edufarm literasi bertujuan sebagai tempat pembelajaran bagi masyarakat dari berbagai usia, tentang pengelolaan ekosistem tani-ternak yang terintegrasi dengan baik.

Untuk pembelajaran pertama adalah pembuatan silase yakni, pengelolaan limbah pertanian menjadi pakan ternak fermentasi. Ini merupakan solusi yang ditawarkan Petrokimia Gresik terhadap kelompok, untuk mengatasi masalah pembakaran limbah pertanian yang berdampak buruk bagi lingkungan.

“Saat ini, kelompok mampu mengolah limbah pertanian sebanyak 60 ton per tahun menjadi silase. Tidak hanya dimanfaatkan untuk ternak sendiri, tapi juga dijual ke beberapa peternak sapi di wilayah Kabupaten Lamongan,” ujar Tomi.

Tidak hanya itu, pembuatan media tanam berbahan limbah ternak dengan merk 'Literasi' juga sudah dipatenkan. Produk sudah dipasarkan di Lamongan, Jombang, Tuban, Gresik, Bojonegoro, Mojokerto, hingga Malang. Dengan sebelum dipasarkan, media tanam diaplikasikan dulu di kebun percobaan yang memanfaatkan lahan tidur di sekitar kandang.

Kebun lantas ditanami dengan berbagai tanaman hortikultura dan tanaman toga, seperti tomat, cabai, kunyit dan lain sebagainya. Di mana hasil panen, kemudian digunakan oleh istri peternak sebagai bahan baku usaha catering dan minuman jamu kunyit asam.

“Dengan demikian, ibu-ibu yang ada di Desa Sumbersari juga terberdayakan dan dapat menambah penghasilan keluarga," ucap Tomi.

Selain menjadi media tanam, limbah kotoran sapi juga diolah menjadi biogas sebagai bahan bakar kompor dan lampu, untuk aktivitas operasional di kandang. Sedangkan residu biogas cair dimanfaatkan menjadi akuakultur, residu padat menjadi media budidaya cacing yang juga bernilai ekonomi, sehingga tidak menyisakan limbah yang terbuang sia-sia (zero waste).

Sementara pada aspek pengelolaan usaha, masyarakat juga bisa belajar mengelola smart agribusiness yang saat ini dijalankan oleh Koperasi Tani Ternak Literasi Sumber Rejeki. Di mana koperasi ini telah menerapkan sistem bank literasi, yang memberikan kemudahan bagi peternak maupun petani padi dalam mengakses Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Dalam agenda ini, peternak hanya perlu menyetorkan 15 karung kotoran sapi sebagai pengganti premi asuransi, yang dibayarkan koperasi untuk satu ekor sapi. Peternak juga dapat mengirim kotoran ternak kepada koperasi, dengan pengganti jasa Rp3.000 per karung.

Sementara untuk petani padi yang ingin mendaftar AUTP, mereka cukup menukarkan 15 karung jerami atau limbah padi, untuk mengasuransikan satu hektare lahan padi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com