1. Ada Risiko Resesi, Luhut Anjurkan Masyarakat Tanam Cabai dan Sayur
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan masyarakat untuk menanam cabai dan sayur-mayur lainnya di pekarangan rumah. Hal ini sebagai upaya menghadapi peningkatan risiko resesi global.
"Kami anjurkan untuk orang-orang menanam cabai sendiri, sayur sendiri di rumah," ujarnya saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Ia menjelaskan, tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina berdampak terhadap ketahanan pangan dan energi di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebab kedua negara itu merupakan pemasok komoditas energi dan pangan terbesar di dunia.
Oleh karena itu, Luhut berharap semua masyarakat Indonesia bisa menghadapi kondisi ketidakpastian global secara bersama-sama, termasuk dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
Selengkapnya klik di sini.
2. Jokowi Optimistis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi pada Juni 2023
Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat beroperasional pada Juni 2023. Jokowi mengatakan, saat ini, progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara keseluruhan sudah mencapai 88,8 persen.
"Peluncuran operasional insya Allah kurang lebih Juni 2023," kata Jokowi saat meninjau Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).
Jokowi mengatakan, kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan mobilitas masyarakat dan barang.
"Kemudian daya saing kita juga akan semakin kuat, kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta ada, di Bandung ada di kabupaten Bandung juga terjadi," ujarnya.
Selengkapnya klik di sini.
3. Sri Mulyani: Dunia dalam Keadaan Bahaya, Butuh Komitmen Semua Negara
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dunia dalam kondisi yang bahaya karena terus meningkatnya gejolak ekonomi global. Menurut dia, perekonomian global akan sulit pada akhir tahun ini dan diperkirakan berlanjut hingga tahun depan.
"Saya rasa tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dunia dalam keadaan bahaya," ujar Sri Mulyani dalam Pertemuan ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota G20 di Washington D.C, Amerika Serikat, Kamis (13/10/2022).
Ia menjelaskan, saat ini dunia menghadapi lonjakan inflasi, pertumbuhan ekonomi yang melambat, krisis pangan dan energi, risiko perubahan iklim, serta memanasnya tensi geopolitik.
Selengkapnya klik di sini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.