Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Luhut Anjurkan Masyarakat Tanam Cabai | Jokowi Yakin Kereta Cepat Jakarta Bandung Beroperasi Juni 2023

Kompas.com - 14/10/2022, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Ada Risiko Resesi, Luhut Anjurkan Masyarakat Tanam Cabai dan Sayur

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan masyarakat untuk menanam cabai dan sayur-mayur lainnya di pekarangan rumah. Hal ini sebagai upaya menghadapi peningkatan risiko resesi global.

"Kami anjurkan untuk orang-orang menanam cabai sendiri, sayur sendiri di rumah," ujarnya saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Ia menjelaskan, tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina berdampak terhadap ketahanan pangan dan energi di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebab kedua negara itu merupakan pemasok komoditas energi dan pangan terbesar di dunia.

Oleh karena itu, Luhut berharap semua masyarakat Indonesia bisa menghadapi kondisi ketidakpastian global secara bersama-sama, termasuk dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

Selengkapnya klik di sini

2. Jokowi Optimistis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi pada Juni 2023

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat beroperasional pada Juni 2023. Jokowi mengatakan, saat ini, progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara keseluruhan sudah mencapai 88,8 persen.

"Peluncuran operasional insya Allah kurang lebih Juni 2023," kata Jokowi saat meninjau Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).

Jokowi mengatakan, kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan mobilitas masyarakat dan barang.

"Kemudian daya saing kita juga akan semakin kuat, kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta ada, di Bandung ada di kabupaten Bandung juga terjadi," ujarnya.

Selengkapnya klik di sini

3. Sri Mulyani: Dunia dalam Keadaan Bahaya, Butuh Komitmen Semua Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dunia dalam kondisi yang bahaya karena terus meningkatnya gejolak ekonomi global. Menurut dia, perekonomian global akan sulit pada akhir tahun ini dan diperkirakan berlanjut hingga tahun depan.

"Saya rasa tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dunia dalam keadaan bahaya," ujar Sri Mulyani dalam Pertemuan ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral anggota G20 di Washington D.C, Amerika Serikat, Kamis (13/10/2022).

Ia menjelaskan, saat ini dunia menghadapi lonjakan inflasi, pertumbuhan ekonomi yang melambat, krisis pangan dan energi, risiko perubahan iklim, serta memanasnya tensi geopolitik.

Selengkapnya klik di sini

 

4. PLN Buka Peluang Usaha Waralaba Isi Baterai Kendaraan Listrik, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

PT PLN (Persero) menyiapkan skema kerja sama franchise Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU (SPKLU PLN). Hal ini sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan SPKLU.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebutkan, calon mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPKLU PLN.

"Salah satu skema partnership-nya, mitra tidak perlu direpotkan dengan perizinan, penyediaan peralatan, pemeliharaan serta aplikasi pendukung dalam infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik," ungkap Darmawan dikutip dari Kompas TV, Kamis (13/10/2022).

Harapannya, dengan semakin banyaknya jumlah SPKLU dapat mendukung terbangunnya ekosistem kendaraan listrik guna mempercepat transisi energi bersih di Tanah Air.

Selengkapnya klik di sini

5. 4 Langkah Antisipasi Dampak Inflasi Menurut Bank Indonesia

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia (BI), inflasi timbul dikarenakan adanya tekanan dari sisi supply, dari sisi permintaan, dan dari ekspektasi inflasi. Inflasi juga bisa dipengaruhi faktor yang berasal dari sisi penawaran ataupun yang bersifat kejutan seperti kenaikan harga minyak dunia dan adanya gangguan panen atau banjir.

Meskipun dampak inflasi tak bisa terhindarkan, kita bisa melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasinya. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dampak inflasi pada kehidupan sehari-hari?

1. Bijak saat berbelanja Untuk mengantisipasi dampak inflasi, Anda dapat membagi pos kebutuhan dan keinginan. Saat berbelanja, utamakan barang-barang yang memang dibutuhkan dan tidak melakukan panic buying.

2. Memanfaatkan hobi Anda dapat memperoleh pemasukan tambahan dengan memaksimalkan hobi, sehingga akan memperoleh penghasilan tambahan selain dari pemasukan utama. Digitalisasi yang terus berkembang bisa dimantfaatkan untuk mendukung ide, kreativitas, maupun jasa, dengan memanfaatkan platform-platform online sebagai tempat berjualan.

Selengkapnya klik di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com