Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kripto Reli di Tengah Data Inflasi AS yang Tinggi, Ini Penjelasan Analis

Kompas.com - 16/10/2022, 12:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pergerakan market aset kripto, terutama Bitcoin kembali reli naik, padahal sempat tertekan oleh data inflasi AS bulan September yang meninggi.

Secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap melaju tipis ke zona hijau pada perdagangan Jumat (14/10/2022).

Misalnya saja, dari pantauan CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga 19.792 dollar AS, naik 3,67 persen dalam 24 jam terakhir.

Altcoin lainnya juga mengalami hal yang sama. Nilai Ethereum (ETH) juga ikut naik 3,02 persen ke 1.325 dollar AS sehari terakhir. XRP, Solana (SOL), dan Dogecoin (DOGE) bahkan naik lebih dari 3 persen.

Baca juga: G20 Sepakat Aset Kripto Harus Tunduk pada Regulasi

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan market kripto berhasil rebound akibat kinerja indeks saham AS yang juga menguat. Di samping itu, rupanya indeks dollar AS (DXY) di akhir pekan juga mengalami pelemahan.

"Sama seperti yang terjadi di indeks saham AS, performa aset kripto juga bergerak naik, walau sempat tertekan dan turun tajam saat data inflasi AS terbaru dirilis pada Kamis (13/10) kemarin. Awalnya, nilai aset kripto berguguran, tapi akhirnya tertahan setelah investor melihat rebound kencang indeks saham AS," kata Afid dalam siaran pers, Jumat (14/10/2022).

Menurutnya hal ini sangat wajar karena saat ini banyak investor institusi dan ritel melihat kinerja indeks saham AS untuk melihat gambaran selera risiko investor secara umum, termasuk ke market kripto.

Baca juga: Pertemuan Ke-4 FMCBG G20 Bahas Aset Kripto hingga Cross Border Payment


Dia menjelaskan, reli saat ini diproyeksikan akan berlangsung singkat. Investor masih belum bisa lepas dari bayangan kebijakan moneter The Fed. Setelah perilisan data inflasi AS September yang berada di atas prakiraan, yaitu tercatat 8,2 persen, tentu akan membuat The Fed serius melakukan pengetatan kebijakan moneternya.

"Kini, investor semakin yakin The Fed akan menaikkan suku bunganya 75 basis poin dalam pertemuan rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) bulan depan," jelas Afid.

Afid menambahkan, performa indeks saham AS kembali ke zona hijau setelah pelaku pasar memutuskan buru-buru memborong saham. Alasannya, mereka yakin ke depan akan banyak pelaporan keuangan (earnings season) emiten saham AS sepanjang bulan ini yang akan menunjukkan hasil normatif.

Baca juga: Waspadai Pig Butchering, Modus Penipuan Kripto yang Jadi Sorotan FBI

 

Harga Bitcoin

Dari sisi analisis teknikal, harga BTC sempat menyentuh 19.835 dollar AS pada Jumat siang, setelah sebelumnya tersungkur dengan harga jual menyentuh 18.319 dollar AS atau jadi titik terendah dalam tiga pekan terakhir.

“Harga Bitcoin kembali pullback dan berhasil bergerak naik tinggi setelah menyentuh titik support tersebut,” lanjutnya.

Afid menambahkan, laju pullback Bitcoin masih sangat dinamis dengan level resistance pada level 20.102 dollar AS yang saat ini menjadi tahanan terdekat apabila harga kembali koreksi. Level support terdekat, di level 19.488 dollar AS, bila kembali terjadi penurunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com