Kebijakan moneter BI yang mengetat ini tentu akan berdampak pada banyak sektor perekonomian.
Apa saja dampaknya terhadap masyarakat? Simak di sini
4. Bahlil Bocorkan Kucuran Dana Investasi ke Proyek IKN Capai Rp 200 Triliun, Ini Negara Investornya
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mendapat kucuran dana dari investor asing sekitar Rp 200 triliun.
"Angkanya tidak mengecewakan. Artinya bahwa minimal Rp 200 triliun itu akan kita bisa wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama," katanya dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III, melalui kanal Youtube Kementerian Investasi, Senin (24/10/2022).
Untuk total yang dibutukan pembangunan IKN tersebut, mencapai Rp 500 triliun yang 20 persennya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Negara mana saja? Baca di sini
5. BI Sebut Percuma Ekonomi Tumbuh, Kalau Inflasi Tumbuh Lebih Tinggi
Bank Indonesia (BI mengungkapkan, percuma jika pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif dibarengi lonjakan inflasi yang tinggi. Sebab itu artinya sama saja seperti tidak ada pertumbuhan ekonomi.
Deputi Gubernur BI Doni P Joewono megatakan, Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu menjaga pertumbuhan ekonomi, ketika sejumlah negara lainnya mengalami kontraksi di tengah ketidakpastian global.
Momentum pertumbuhan ini perlu dijaga seiring dengan menjaga inflasi. Sebab, meskipun ekonomi Indonesia terus terjaga di kisaran 5 persen, seperti pada kuartal II-2022 yang mencapai 5,44 persen, namun tidak ada artinya jika laju inflasi tak terkendali.
"Kita harus jaga momentum ini dengan menjaga inflasi. Percuma pertumbuhan ekonomi 5,4 persen kuartal II-2022 jika inflasi bisa lebih dari 10 persen, maka akan minus artinya, tidak ada growth (pertumbuhan)," ujar Doni dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Selatan, Senin (24/10/2022).
Selengkapnya simak di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.