Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Segmen Nasabah Jadi Strategi BTPN Hadapi Potensi Resesi di 2023

Kompas.com - 05/12/2022, 21:50 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, sejumlah lembaga internasional memperingatkan risiko terjadinya resesi global pada 2023 akibat kenaikan suku bunga acuan bank-bank sentral yang tinggi secara bersamaan untuk memerangi inflasi.

Untuk menghadapi hal tersebut, ia memastikan pihaknya akan tetap memberikan layanan yang optimal dan lengkap sesuai dengan kebutuhan keuangan nasabah.

“Merespons situasi ekonomi terkini, Bank BTPN berkomitmen untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas dengan produk dan layanan yang lengkap sesuai kebutuhan keuangan nasabah,” kata Henoch, secara virtual, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Erick Thohir Ungkap Persiapan BUMN Hadapi Potensi Resesi 2023

Di dalam negeri, BPS melansir bahwa inflasi inti Oktober 2022 tercatat sebesar 3,31 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,21 persen (yoy).

Head of Treasury Bank BTPN Wiwig Santoso mengimbau, agar investor mewaspadai beberapa hal di tahun depan seperti perubahan geopolitik yang memiliki dampak luas yang salah satunya adalah terhambatnya rantai pasok global.

“Dampak dari perang dagang yang berkembang menjadi decoupled economic system, perubahan regulasi akibat dinamisnya kondisi ekonomi yang begitu cepat saat ini, serta perkembangan situasi politik dalam negeri,” ungkap Wiwig.

Baca juga: Tips untuk Anak Muda Hadapi Resesi Tahun Depan

Wiwig bilang, penting bagi para investor untuk pintar-pintar mengelola eksposur aset dan liabilities secara terus-menerus dan konservatif serta memperhatikan peluang yang muncul untuk mengoptimalkan aset di tengah kondisi yang dinamis pada saat ini.

Dia memastikan BTPN, sebagai perusahaan yang bergerak di jasa keuangan juga akan terus mendampingi nasabah dalam meraih peluang dengan menyiapkan produk-produk keuangan yang menjawab solusi keuangan bagi para nasabah.

Ini sejalan dengan visi Bank dan juga kebijakan pemerintah seperti liquidity management untuk nasabah korporasi, investasi reksa dan obligasi pemerintah untuk nasabah ritel, dan Program Daya atau pemberdayaan untuk nasabah UMKM.

“Dari sisi bank sebagai perusahaan, kami berharap guncangan ekonomi pada tahun depan bisa terserap melalui pencadangan yang konservatif. Tentunya tahun depan, kami akan terus bertumbuh dengan lebih hati-hati dan dengan tetap selalu mengutamakan prudency,” Wiwig.

Baca juga: Jokowi Tak Bermaksud Menakut-nakuti Rakyat soal Resesi Global 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com