Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Balenciaga dan Kontroversi BDSM

Kompas.com - 08/12/2022, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Individu yang mengalami gangguan sexual sadism secara terbuka mengakui minat seksual yang kuat pada penderitaan fisik atau psikologis orang lain.

Individu dengan gangguan ini dapat mengalami masalah psikososial dengan orang lain karena ketertarikannya tersebut.

Sebaliknya, individu yang mengalami gangguan Sexual Masocishm secara terbuka mengakui adanya gairah seksual yang kuat untuk dipermalukan, dipukuli, diikat, atau dibuat menderita seperti yang dimanisfestasikan dalam fantasi, dorongan, atau perilakunya.

Dalam komunitas BDSM, laki-laki cenderung lebih dominan dan sebaliknya perempuan mengidentifikasi dirinya sebagai individu yang tunduk, patuh, atau tersakiti.

Studi penelitian di negara berkembang, ditemukan bahwa 2,2 persen laki-laki dan 1,3 persen perempuan antara usia 16-59 tahun terlibat dalam kegiatan BDSM.

Sebuah penelitian self report menemukan bahwa pelaku BDSM nampaknya mengalami pengalaman kekerasan seksual di masa kecil.

Membaca penjelasan mengenai apa itu BSDM, tampak jelas mengapa akhirnya iklan ini menuai kontroversi.

Di saat semua orang berupaya memerangi kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak, Balenciaga justru “terpeleset” dengan iklannya. Balenciaga akhirnya meminta maaf dan menempuh sederet langkah untuk mengatasi masalah ini.

*Dosen Psikologi Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com