Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Logam Tanah Jarang atau Rare Earth yang Bikin Geger se-Eropa

Kompas.com - 14/01/2023, 11:21 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Berdasarkan data yang terhimpun hingga tahun 2019, tergambar sumber daya hipotetik logam tanah jarang di sejumlah pulau tersebut.

Saleh membeberkan, sumber daya hipotetik di Sumatera sekitar 23 juta ton dengan tipe endapan logam tanah jarang laterit, beserta 5 juta ton logam tanah jarang dengan tipe tailings.

Baca juga: Gaji UMR Surabaya 2023, Masih Tertinggi di Jatim

Sedangkan di Kalimantan, sumber daya hipotetik logam tanah jarang sekitar 7 juta ton dengan tipe tailings dan di Sulawesi sekitar 1,5 juta ton dengan tipe logam tanah jarang laterit.

"Sumber daya (logam tanah jarang) tersebut masih bersifat hipotetik dan tereka, jadi perlu eksplorasi lanjut," sebut Saleh.

Dia tak menampik, kerangka regulasi dari sisi pengembangan dan pemanfaatan logam tanah jarang memang diperlukan. Mulai dari regulasi di bawah Kementerian ESDM hingga pengolahan hilir di sektor perindustrian.

"Saya kira regulasinya ikut hilirisasi, artinya harus diproses di dalam negeri untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi seperti diatur di UU Minerba," kata Saleh.

Baca juga: UMR Jogja 2023: Kota Yogyakarta Tertinggi, Gunung Kidul Terendah

Namun, hingga sekarang, Izin Usaha Pertambangan (IUP) logam tanah jarang atau rare earth memang belum ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com