JAKARTA, KOMPAS.com - SKK Migas membidik target produksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 BCFD di 2030. Untuk mencapai target produksi migas itu, SKK Migas menerapkan strategi peta jalan menuju target tersebut.
Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf mengatakan, update kegiatan peta jalan menuju 2030, ini sudah menjadi strategi nasional. Untuk itu, SKK migas menetapkan 4 pilar mencapai target produksi migas di 2030.
"Jangan dianggap ini adalah kegiatan SKK migas, tetapi ini strategi nasional Bagaimana kita mencapai target 2030. Dari program ini kita punya 4 pilar," kata Nanang di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: SKK Migas Fokus Penuhi Pasokan Gas untuk Industri Pupuk
Pertama, dengan improving existing Asset value. Nanang bilang, hal tersebut dilakukan dengan mengoptimalisasikan wilayah kerja untuk mempertahankan jumlah produksi.
"Lapangan yang 80-90 persen sudah grown field kita masih optimalisasikan dengan berbagai kegiatan untuk tetap bisa mempertahankan produksi," ungkap Nanang.
Pilar kedua, melakukan transformation resources to production. Nanang menjelaskan, hal ini dilakukan dengan melakukan studi kegiatan K3S serta menyusun plan development.
"Kita mereview dan melakukan studi terhadap kegiatan K3S, serta menyusun plan development yang nantinya bakal jadi cikal bakal jadi transformasi dari resource ke Produksi," lanjut dia.
Baca juga: Untuk Capai Target Lifting Migas, SKK Migas Butuh Investasi Rp 2.400 Triliun
Pilar ketiga, waterflood atau EOR (Enhance Oil Recovery). Implementasi EOR merupakan metode yang digunakan dalam meningkatkan cadangan minyak pada suatu sumur dengan melakukan optimalisasi pada sumur minyak.
Pilar keempat, yakni melakukan kegiatan eksplorasi yang harapannya akan mendapatkan penemuan sumur-sumur baru.
"4 Pilar ini fundamental kita dalam membuat long term planing di industri hulu migas kita. Jadi memang PR kita bagaimana mencapai target, dan mudah-mudahan tahun ini menjadi turning point dengan eksekusi program-program yang lebih masif," ungkapnya.
Adapun lifting minyak di sepanjang tahun 2022 mencapai 612.000 bpod, atau lebih rendah dari target yakni 703.000 bpod. Nilai tersebut juga lebih rendah jika dibanding dengan realisasi tahun 2021 sebesar 660.300 bpod. Di tahun 2023, SKK Migas menargetkan lifting minyak mencapai 660.000 bpod.
Sementara itu realisasi salur gas di tahun 2022 mencapai 5.347 juta MMSCFD atau lebih rendah dari realisasi tahun 2021 sebesar 5.505 juta MMSCFD. Realisasi tahun 2022 ini juga tidak mencapai traget tahun 2022 sebesar 5.800 juta MMSCFD. Di tahun 2023, target salur gas ditargetkan mencapai 6.160 juta MMSCFD.
Baca juga: SKK Migas Klaim Sudah Punya Solusi untuk Proyek Migas yang Mangkrak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.