JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan akan memangkas bandara, hingga yang tersisa hanya 15 bandara intenational di Indonesia.
Dia mengatakan, hal ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang diputuskan dalam rapat bersama Menteri Perhubungan, yang dilangsungkan Selasa (31/1/2023) lalu.
"Bandara international yang diharapkan harus berpihak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tetap menjaga pariwisata international dan domestik, yaitu 14-15 bandara," kata Erick Thohir di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Kamis (2/2/2023).
Baca juga: Tekan Impor Susu, Erick Thohir Ajak Kerja Sama Frisian Flag
Erick mengatakan, Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara-negara kepulauan lain yang hanya memiliki 1-2 bandara.
Menurutnya, dengan bentuk kepulauan, maka dalam menghubungkan titik-titik logistik akan lebih mudah, sehingga bisa menghemat anggaran
"Dari hasil meeting, kita ini negara kepulauan yang pastinya tidak bisa disamakan dengan Singapura, Uni Emirat Arab (UAE) yang dimana hanya 1-2 bandara. AS satu pulau besar, China 1 pulau besar, artinya transportasi antar titik logistik lebih mudah kalau kita kepulauan," lanjut Erick.
Baca juga: Bocoran Erick Thohir soal Rencana IPO Anak Usaha Biofarma
Erick mengatakan, bandara-bandara yang saat ini beroperasi di daerah akan tetap dioperasikan. Namun, hanya untuk kebutuhan Umroh saja.
Erick mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional hingga 15 ini juga sebagai upaya untuk menekan jumlah wisatawan domestik yang berwisata ke luar negeri.
"Bagaimana dengan bandara yang sudah ada di daerah? Boleh, tapi Umroh saja. Jangan kita mencptakan pemborosan baru. Nanti lebih banyak orang Indonesia yang keluar negeri, dibanding yang (wisata) di dalam negeri," ungkapnya.
Erick Thohir melanjutkan, berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif perputaran uang mayoritas adalah dari pariwisata domestik. Sehigga dia menilai, penting agar kebijakan ini dapat dilakukan.
"Kan data-data di Kementerian Pariwisata mayoritas perputaran uang, mayoritas perputaran pariwisata nasional adalah di domestik, bukan international. Itu realita dan fakta yang ada," tegasnya.
Baca juga: Erick Thohir Pasang Target Investasi Kementerian BUMN Rp 127 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.