• 3 perusahaan dari sektor infrastruktur
Jika melihat data tersebut, maka dapat disimpulkan, perusahaan dari sektor konsumer non primer dan teknologi menjadi yang paling banyak pada pipeline pencatatan saham. Kemudian, banyak perusahaan berasal dari sektor transportasi dan logistik serta perusahaan sektor barang baku.
"Dari 38 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, terdapat anak perusahaan BUMN," kata Nyoman.
Saat ini terdapat 10 perusahaan yang telah berada pada sistem e-IPO, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Avianna Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Hillcon Tbk (HILL), PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING), dan PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR).
Tingginya minat perusahaan untuk menghimpun dana lewat pasar modal juga terefleksikan dari sudah banyaknya perusahaan yang IPO pada awal tahun ini.
BEI mencatat, hingga 2 Februari kemarin sudah terdapat 11 perusahaan yang menyelesaikan IPO pada 2023.
Dengan tingginya antusias perusahaan, BEI optimis dapat merealisasikan target penambahan jumlah emiten pada tahun ini. Hingga pengujung 2023, BEI menargetkan penambahan 57 perusahaan tercatat baru.
Baca juga: Pertamina Geothermal IPO, Simak Jadwal Pelaksanaannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.