Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Sangat Kecil, Kaltim Minta Pusat Tambah Dana Bagi Hasil Migas

Kompas.com - 14/02/2023, 02:03 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menyebutkan dana bagi hasil minyak dan gas bumi dari pemerintah pusat belum mencukupi untuk pembangunan wilayah itu yang mempunyai luas hampir sama dengan Pulau Jawa.

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Provinsi Kalimantan Timur, menurut Hadi, dianggap besar, namun belum cukup untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Kaltim.

APBD murni 2023 Provinsi Kalimantan Timur ditetapkan sekitar Rp 17,2 triliun, sedangkan APBD Perubahan 2023 diperkirakan bakal menembus angka lebih kurang Rp 20 triliun.

"APBD Kaltim dianggap besar, tapi belum mampu selesaikan seluruh pembangunan di wilayah Kalimantan Timur," ujar dia dilansir dari Antara, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Kode Bank BCA untuk Transfer Beda Bank di ATM

Sehingga, lanjut dia, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meminta pemerintah pusat menambah dana bagi hasil minyak dan gas bumi untuk Kaltim hingga 50 persen.

"Selama ini dana bagi hasil minyak dan gas bumi dari pemerintah pusat untuk Kaltim hanya 15 persen, " tambah dia.

Dana bagi hasil minyak dan gas bumi yang selama ini didapatkan Provinsi Kalimantan Timur sebesar 15 persen tersebut masih kurang untuk digunakan membangun wilayah Kaltim yang begitu luas.

Perkiraan APBD Perubahan 2023 Provinsi Kalimantan Timur bertambah menjadi berkisar Rp 20 triliun ada tambahan dana bagi hasil kepala sawit.

Baca juga: Selain Gaji, Ini 12 Tunjangan yang Bisa Didapat Anggota TNI

Provinsi Kalimantan Timur pada tahun ini (2023), juga mendapatkan dana insentif penurunan emisi karbon dari Bank Dunia sekitar Rp 1,7 triliun.

Dana insentif penurunan emisi karbon, kata Hadi Mulyadi, akan dicairkan pada tahap pertama berkisar 20,9 persen.

Pembagian dana insentif penurunan karbon tersebut kepada Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com