Sementara itu, pemotongan pasokan minyak Rusia sebesar 500.000 barrel per hari untuk produksi pada bulan Maret, dan pemulihan ekonomi China yang kuat, masih menunjukkan prospek ekonomi global yang tidak pasti.
Namun, prospek pemulihan permintaan China telah berkontribusi pada sentimen bullish. Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, China akan menyumbang hampir setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini setelah melonggarkan pembatasan Covid-19.
Sementara itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC pada minggu ini akan menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2023 karena, prospek pertumbuhan permintaan China.
Di sisi pasokan, Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan kesepakatan OPEC+ saat ini untuk memangkas target produksi minyak sebesar 2 juta barrel per hari (bpd) akan dikunci hingga akhir tahun. Dia juga memastikan pihaknya tetap berhati-hati terhadap permintaan China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.