Rilis Inflasi RI Berpotensi Jadi Katalis IHSG Hari Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (28/2/2023). Data RTI menunjukkan, indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 11,54 poin atau 0,17 persen ke 6.843,24 pada perdagangan kemarin.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, kondisi pergerakan IHSG saat ini masih cenderung konsolidatif. Namun mengawali Maret ini, IHSG akan mendapatkan sentimen positif dari rilis indeks harga konsumen (IHK) nasional.

"Data inflasi yang disinyalir akan berada dalam angka stabil mengingat kondisi perekonomian yang kembali menggeliat serta sektor riil yang mulai bergerak, dapat memberikan angin segar terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," tutur dia, dalam risetnya, Selasa.

Baca juga: Siap-siap, United Tractors Bakal Bagikan Dividen Rp 6.185 Per Saham

Dengan melihat sentimen tersebut, William memproyeksi, IHSG akan menguat pada perdagangan Rabu (1/3/2023). Menurutnya, indeks saham akan bergerak pada rentang 6.789-6.954. 

"Kondisi pergerakan IHSG saat ini terlihat lebih bersifat konsolidatif dengan potensi kenaikan jangka pendek yang masih terbuka," katanya.

Pada sesi perdagangan hari ini, William merekomendasikan saham ICBP, ASII, ITMG, BSDE, HMSP, AKRA, dan ASRI.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG melemah hari ini. Secara teknikal, IHSG berpeluang untuk melemah sejenak karena gagal menembus ke atas resisten terdekat di 6.893 pada hari Selasa.

Baca juga: Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya Dunia berkat Lonjakan Saham Tesla

"IHSG diperkirakan akan mengalami fase konsolidasi pada pekan ini di kisaran level 6.807-6.893," katanya.

Lebih lanjut ia bilang, level support IHSG berada di 6.760, 6.712, dan 6.644. Sementara level resisten berada pada 6.893, 6.923, dan 6.968.

"Berdasarkan indikator MACD menunjukjan momentum bearish," ucapnya.

Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, KLBF (buy on weakness), MEDC (speculative buy), PTBA (buy on weakness), HRUM (acumulative buy), dan SMGR (buy on weakness).

Baca juga: OJK Sebut Pemegang Saham Kresna Life Bakal Setor Modal

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.