Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12,7 Juta Rumah Tangga Belum Punya Rumah, Jumlahnya Berpotensi Naik

Kompas.com - 01/03/2023, 12:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Rumah Umum dan Komersial, Ditjen Perumahan, Kementerian PUPR Fitrah Nur mengungkapkan, tantangan besar dalam penyediaan rumah di Indonesia adalah masalah backlog.

Dalam Webinar, Pasar Properti Tetap Berjaya Di Tahun Resesi yang digelar Akuratco secara virtual, Selasa (28/2/2023), Fitrah mengatakan sebanyak 12,7 juta rumah tangga belum memiliki rumah. Angkanya ini juga berpotensi meningkat tiap tahunnya.

“12,7 juta rumah tangga belum memiliki rumah dan berpotensi terus meningkat, di mana perkiraan pertumbuhan rumah tangga baru setiap tahunnya 700.000-800.000 KK,” jelasnya.

Baca juga: Rumah Madu Wilbi, Bisnis yang Bantu Lestarikan Madu Daerah

Di sisi lain, pemerintah mendorong program sejuta rumah, di mana pencapaiannya sudah 1,1 juta rumah. Namun hal ini dinilai tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan pertambahan KK baru seriap tahunnya.

“Kita memerlukan banyak hal yang inovatif terkait persedian rumah, termasuk kolaborasi dengan swasta,” lanjut dia.

Di sisi lain, sektor properti berhasil menggerakkan lebih dari 147 subsektor lainnya. Seperti misalnya pembuat keset, gorden, dan banyak lagi. Menurutnya, sektor properti adalah sektor yang padat karya dengan TKDN yang paling tinggi.

Baca juga: Rumah Tapak Menteri di IKN Nusantara Ditargetkan Selesai Juni 2024


“TKDN di sektor properti paling tinggi sekitar 90 persen. Kecuali rumah mewah, yang persentasenya tidak terlalu besar. Saat ini PUPR targetnya bukan lagi mengejar backlog tapi meningkatkan akses masyarakat untuk rumah layak, di tahun 2019 sebesar 56,51 persen menjadi 70 persen di tahun 2024,” lanjutnya.

Adapun target perubahan dalam RPJM 2020-2024 dari 56 persen menjadi 70 persen sampai dengan 2024, dan ada kenaikan 13,25 persen, atau sekitar 11 juta rumah tangga. \

Namun yang bisa dilakukan oleh APBN mendorong hadirnya rumah susun umum sekitar 51.340 unit, rumah khusus 10.000 unit, rumah swadaya 813.660 unit, dan insentif PSU yang masuk ke swasta sebanyak 500.000 unit untuk rumah MBR.

Baca juga: Punya Rencana Beli Rumah atau Kendaraan di 2023? Yuk, Kunjungi BCA Expoversary 2023!

“Jadi, total APBN intervensi dari 4,2 juta unit, intervensi langsung kementerian PUPR hanya 875.000, dan ini tidak sampai 25 persen. Kalau tidak ada tindakan kolaboratif semua stakeholder, tentu hal ini tidak tercapai,” lanjutnya.

Adapun beberapa strategi dan kebijakan pemerintah untuk mendorong rumah layak bagi masyarakat, antara lain mengembangkan inovasi skema program bantuan / penyaluran pembiayaan perumahan bagi sektor formal dan informal.

Kemudian, mendorong akselerasi keterjangkauan masyarakat terhadap akses pembiayaan perumahan melalui peningkatan kualitas keterpaduan sistem informasi, serta pemberian insentif uang muka dan perpajakan untuk pembelian rumah.

Baca juga: Tiap Hari Ada Laporan 10-11 Kasus Kekerasan Pekerja Rumah Tangga, Wakil Ketua MPR: Itu Bukan Angka Sedikit

Selanjutnya, pemanfaatan teknologi modular dalam pembangunan rumah yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan ramah lingkungn, serta mendorong efisiensi rantai pasok bahan baku properti dari hulu ke hilir.

“Selain itu juga, mendukung Indonesia Green And Affordable Housing Program (IGAHP) degnan semua potensi sumber daya, pendanaan maupun kolaborasi dengan swasta,” tegasnya.

Baca juga: Kenaikan Harga Rumah di Bogor Kalahkan Jakarta hingga Bekasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com