Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian BUMN Targetkan IPO PHE Semester I-2023, Bernilai Jumbo?

Kompas.com - 07/03/2023, 13:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), menyusul PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang lebih dulu tercatat pada Februari lalu.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menargetkan, IPO PHE akan dilakukan pada semester I tahun ini. Menurut dia, perolehan dana IPO PHE juga tidak kalah jauh dari hasil IPO PGE, yang lebih dari Rp 9 triliun.

“Target, semester I tahun ini. Kemarin kan PGE bagus ya dapat anggaran Rp 9 triliun lebih. Ini mereka akan ekspansi kedepan. PHE juga kami minta untuk segera lakukan Public Expose, karena nilainya besar, dan ini juga bagus di Bursa,” kata Arya di Bandung, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Kementerian BUMN Minta Insentif IPO, BEI Bakal Lakukan Reviu

Arya mengungkapkan, saat ini pembahasan terkait berapa jumlah saham yang akan dilepas masih dalam proses pembicaraan secara internal. Dia berharap semua proses di regulasi berjalan lancar agar IPO bisa segera dilakukan semester ini.

“Ini termasuk yang jumbo di bursa, dan ini juga lagi proses. PHE adalah salah satu BUMN kita yang siap IPO, mudah-mudahan lacar semuanya,” lanjut Arya.

Adapun tujuan IPO PHE adalah melakukan ekspansi bisnis untuk mencukupi kebutuhan minyak di tanah air dan menekan impor yang selama ini dilakukan. Namun, dalam melakukan ekspasi tentunya membutuhkan anggaran yang besar.

“Karena kebutuhan minyak kita ini (diperkirakan) akan naik di 2030, sementara PHE ini dengan sumur yang ada sekarang volumenya akan tetap, dan akhirnya kita impor naik. Kita gak ingin impor naik karena pengaruh ke defisit anggaran kita, dan hal-hal lain,” ungkapnya.

“Agar impor kita enggak terlalu besar, mau enggak mau PHE harus ekspansi. Kita enggak mau impor terlalu besar, supaya persentase impor bisa (ditekan) kita mau PHE lakukan ekspansi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kementerian BUMN saat ini tengah berupaya untuk menjaga ratio utang, sehingga opsi yang dipilih adalah dengan melakukan penggalangan dana di pasar modal.

“Tapi, ekspansi ini butuh angaran besar, maka pilihannya berutang, atau cari pendanaan dengan versi berbeda, yaitu dengan IPO. IPO ini bukan jugal aset, karena setelah ini akan ada tambahan aset baru bagi PHE,” ujar Arya.

“Nah, kita kan enggak mau berutang lagi, dan Kementerian BUMN tetap jaga ratio utang. Makanya kebijakan yang kita pilih adalah IPO. Dapat dana segar, tapi bukan pinjaman. Ini semua untuk mencukupi minyak kita, dan supaya enggak terlalu besar impor kita,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan PHE untuk segera IPO. Ketua PSSI itu menyebut, IPO akan dilakukan bertahap karena valuasi yang sangat besar. Erick mengatakan, dana IPO PHE akan digunakan untuk pengembangan bisnis.

“Kita ingin memastikan dana yang kita peroleh cukup, untuk investasi di sumur-sumur baru atau mengembangkan sumur dengan sitem yang baru,” kata Erick di BEI beberapa waktu lalu.

Baca juga: Amman Mineral Berencana IPO, OJK Kaji Dokumen Pernyataan Pendaftaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com