Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Waspadai Penurunan PNBP Imbas Normalisasi Harga Komoditas

Kompas.com - 22/03/2023, 13:00 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga Februari 2023 tumbuh pesat secara tahunan (year on year/yoy). Namun, normalisasi harga komoditas berpotensi menghambat laju pertumbuhan PNBP ke depan.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata melaporkan, pada 2 bulan pertama tahun ini realisasi PNBP telah mencapai Rp 86,4 triliun. Realisasi tersebut melesat 86,6 persen secara tahunan.

Jika dilihat secara rinci, PNBP yang berasal dari sumber daya alam (SDA) masih menjadi penopang. Tercatat pendapatan SDA migas mencapai Rp 18,6 triliun (naik 19,5 persen) dan SDA non migas mencapai Rp 29,6 triliun (naik 269,3 persen).

Baca juga: Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

"Untuk tahun 2023, dua bulan pertama ini (realisasi PNBP) masih tumbuh baik dibandingkan tahun lalu," kata Isa di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Dengan melihat pertumbuhan pesat tersebut, Isa mengakui masih akan mewaspadai laju pertumbuhan PNBP. Sebab, pesatnya pertumbuhan PNBP dua bulan pertama tahun ini tidak terlepas dari low base effect atau kecenderungan pertumbuhan dari nilai yang kondisi awalnya rendah.

Sebagai informasi, tren lonjakan harga komoditas dinilai belum terjadi pada awal tahun lalu. Hal ini kemudian yang memicu realisasi PNBP SDA pada dua bulan pertama tahun lalu jauh lebih rendah dari tahun ini.

Baca juga: Di Tengah Isu Mewahnya Gaya Pejabat Kemenkeu, Jumlah Pelapor SPT Tetap Tumbuh


"Bulan pertama tahun lalu tren kenaikan harga komoditas belum terlalu menonjol. Kejadiannya justru setelah bulan ketiga tahun lalu," tutur Isa.

Oleh karenanya, DJA Kemenkeu mencermati potensi normalisasi harga komoditas energi ke depan. DJA Kemenkeu pun memutuskan untuk memasang target PNBP sebesar Rp 441,4 triliun sepanjang 2023, atau turun 25 persen dari realisasi tahun lalu.

"Ini kita mewaspadai akan ada pelandaian, bahkan mungkin nanti ada penurunan," ucap Isa.

Baca juga: Irjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh Diangkat Jadi Komisaris BRI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar Saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan

Daftar Saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan

Whats New
Patrick Waluyo Bakal Jadi Bos Baru GOTO, Bagaimana Prospek Kinerja ke Depan?

Patrick Waluyo Bakal Jadi Bos Baru GOTO, Bagaimana Prospek Kinerja ke Depan?

Whats New
Sampaikan Permohonan Maaf, Lion Air Beberkan Alasan Penerbangan Sering 'Delay'

Sampaikan Permohonan Maaf, Lion Air Beberkan Alasan Penerbangan Sering 'Delay'

Whats New
PTPN III Sosialisasikan Percepatan Transformasi Digital

PTPN III Sosialisasikan Percepatan Transformasi Digital

Whats New
Mentan SYL Ajak Petani Kolaborasi Hadapi Perubahan Iklim

Mentan SYL Ajak Petani Kolaborasi Hadapi Perubahan Iklim

Whats New
Hitung-hitungan JK, soal Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun per Tahun

Hitung-hitungan JK, soal Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun per Tahun

Whats New
Bappebti: Jumlah Investor Kripto Naik Signifikan, tapi Jumlah Transaksinya Turun

Bappebti: Jumlah Investor Kripto Naik Signifikan, tapi Jumlah Transaksinya Turun

Whats New
Kemendesa PDTT Bakal Fasilitasi Proses Paten 21 Teknologi Tepat Guna

Kemendesa PDTT Bakal Fasilitasi Proses Paten 21 Teknologi Tepat Guna

Whats New
DOID Bakal Tebar Dividen Senilai Rp 106,3 Miliar

DOID Bakal Tebar Dividen Senilai Rp 106,3 Miliar

Whats New
Pelindo dan DLH Semarang Kumpulkan 1,7 Ton Sampah di Pantai Tirang

Pelindo dan DLH Semarang Kumpulkan 1,7 Ton Sampah di Pantai Tirang

Whats New
Pekan Pertama Juni 2023, Rp 4,87 Triliun Dana Asing Masuk ke RI

Pekan Pertama Juni 2023, Rp 4,87 Triliun Dana Asing Masuk ke RI

Whats New
Sri Mulyani: Logistik Indonesia Kalah Kompetitif dengan Negara Tetangga dan Negara Berkembang

Sri Mulyani: Logistik Indonesia Kalah Kompetitif dengan Negara Tetangga dan Negara Berkembang

Whats New
Pertamina Resmi Kelola 100 Persen Blok East Natuna

Pertamina Resmi Kelola 100 Persen Blok East Natuna

Whats New
Pertamina Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah, tapi Masih Kalah Jauh dari Petronas

Pertamina Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah, tapi Masih Kalah Jauh dari Petronas

Whats New
Pembayaran 'Cashless' Makin Meningkat, VISA: Faktor Pandemi Turunkan Penggunaan Uang Tunai

Pembayaran "Cashless" Makin Meningkat, VISA: Faktor Pandemi Turunkan Penggunaan Uang Tunai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com