Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bertemu Menteri-menteri Ekonomi ASEAN, Zulkifli Hasan Kenalkan Diplomasi Harmoni Candi Borobudur

Kompas.com - 22/03/2023, 21:15 WIB
A P Sari

Penulis

Selanjutnya ada Menteri Perdagangan Brunei Darussalam dan Menteri Perdagangan Singapura yaitu Sekretaris Permanen Ekonomi, Perdagangan dan Industri Brunei Darussalam May Fa’ezah Ahmad Ariffin dan Direktur Divisi ASEAN pada Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.

Baca juga: Bertemu Mendag India, Zulkifli Hasan Bahas Kerja Sama di 5 Sektor

Tidak ketinggalan, hadir pula Menteri Pariwisata, Perdagangan, dan Industri Timor Leste Jose Lucas Do Carno Da Silva.

Sebelumnya, pada 20–21 Maret 2023 telah digelar pertemuan pendahuluan (preparatory) yang diikuti para Pejabat Ekonomi Senior (Senior Economic Officials Meeting/SEOM) negara-negara ASEAN.

Batik, sajian kuliner khas, dan seni budaya Indonesia

Pada acara jamuan makan malam, para menteri menikmati sejumlah kuliner khas Nusantara, seperti salad iwak wader, sop senerek ayam, dan ampar-ampar pisang.

Selain itu, ada pula aneka pilihan hidangan yang dapat dinikmati delegasi, di antaranya gudeg, kupat tahu magelang, sate sapi Ponorogo, mangut beong, nasi goreng dan nasi kecombrang, serta aneka jajanan pasar seperti pisang onte-onte, serabi kocok, onde-onde, keladi ubi ungu karamel, dan getuk.

Baca juga: Bertemu Asosiasi Bisnis India, Zulkifli Hasan: Semoga Interaksi Bisnis Bisa Meningkat

Seni tradisional berupa tari-tarian dan musik tradisional turut menyambut para menteri dan menghangatkan suasana jamuan makan malam di kawasan Candi Borobudur.

Acara dibuka dengan penampilan Tari Wirotoyo yang kemudian dilanjutkan dengan Tari Bondan Kendhi, Tari Merak Driyo, dan Tari Bambangan Cakil.

Tari Wirotoyo ditampilkan penari anak-anak, yang menggambarkan keterampilan dan keberanian penari pria dalam gaya Surakarta yang perkasa.

Selanjutnya, Tari Bondan Kendhi menunjukkan identitas sebagai kakak bagi adiknya. Cerita dari seorang kakak perempuan yang ingin membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah tangga, memberikan kasih sayang, dan merawat adiknya yang lebih muda.

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Tawarkan Produk Unggulan Indonesia ke India

Kemudian, Tari Merak Driyo merupakan tarian ciptaan baru yang menggambarkan kehidupan seekor merak. Tarian ini menggambarkan keindahan, keterampilan, dan kelenturan melalui gerakan dinamis yang disertai dengan musik ritmis sehingga menjadi satu kesatuan yang indah.

Lalu, Bambangan Cakil, tarian tradisional dari Surakarta yang diambil dari cerita wayang Mahabharata. Tarian ini bercerita tentang perang antara prajurit Arjuna melawan raksasa Cakil dan memberikan makna bahwa kejahatan akan dikalahkan oleh kebaikan.

Dalam acara santap malam tersebut, para Menteri Ekonomi ASEAN tampil istimewa dengan memakai baju batik khas Indonesia dari jenama Garuda Kencana.

Kemeja batik tulis yang digunakan para menteri bermotif Garuda ASEAN Boketan yang memiliki beberapa unsur motif.

Baca juga: Din Syamsuddin akan Dukung Zulkifli Hasan Jika Diusung Jadi Capres

Pertama, unsur motif garuda dari kepercayaan Hindu sebagai tunggangan Dewa Wisnu. Motif ini melambangkan kekuasaan dan keperkasaan sebagai cerminan para menteri sebagai pemimpin ekonomi di negara masing-masing.

Kedua, yaitu sulur-sulur yang menyatu, melambangkan sinergi dan keharmonisan tiap negara dalam mencapai tujuan bersama. Ketiga, motif parang yang melambangkan semangat yang tidak pernah putus. Keempat, motif logo ASEAN.

 

Selain batik tulis yang dipakai, para pejabat ekonomi senior ASEAN menggunakan batik cap dengan motif lurik Songketan yang terinspirasi motif Jawa lurik atau garis-garis. Kemudian ada juga songket khas Palembang yang melambangkan persatuan dari berbagai budaya.

Sajian kuliner khas, tari-tarian, musik tradisional, dan batik tersebut merupakan bagian dari diplomasi kuliner dan budaya.

Baca juga: Kunjungi Din Syamsuddin, Zulkifli Hasan: Kan Tokoh, Mantan Ketum Saya

Mendag Zulkifli Hasan berharap, hal tersebut dapat menginspirasi negara-negara anggota ASEAN untuk menjaga keberagaman dan kebersamaan di Asia Tenggara dan dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com