Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Efektif Atur Keuangan saat Ramadhan

Kompas.com - 26/03/2023, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan, bagi beberapa orang merupakan momen yang tepat untuk menjaga kondisi keuangan.

Namun, bagi beberapa orang lainnya justru bulan Ramadhan membuat kondisi keuangan membengkak lantaran kebutuhan yang meningkat seperti membeli makanan secara berlebihan dan keperluan lainnya.

Lantas, bagaimana mengatur keuangan secara efektif selama bulan Ramadhan ?

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Pengamat keuangan Ahmad Ghazali mengatakan, perlu dipisahkan pengeluaran rutin dan pengeluaran tidak rutin agar kondisi keuangan tidak membengkak.

Ia mengatakan, pengeluaran rutin seperti konsumsi bisa mengalami kenaikan karena saat Ramadhan harga bahan pokok mengalami kenaikan. Selain itu, adanya makanan khusus yang dibeli hanya saat bulan Ramadhan.

"Yang rutin seperti untuk konsumsi diizinkan naik karena ada kenaikan harga, bukan karena belanjanya lebih banyak," kata Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

"Boleh juga ada kenaikan anggaran karena ada makanan khusus yang tidak seperti biasa. Misalnya kurma, multivitamin sebagai tambahan di bulan puasa," sambungnya.

Ahmad mengatakan, pengeluaran rutin lainnya yaitu, transportasi dan uang saku sehari-hari bisa dihemat lantaran ada jatah libur dan tak ada jadwal makan siang.

"Seharusnya pengeluaran rutin malah relatif turun atau setidaknya sama dibanding bulan lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, untuk pengeluaran tidak rutin saat Ramadhan seperti baju baru, mudik, zakat, dan sedekah sebaiknya berasal dari sumber yang berbeda dengan pengeluaran rutin.

Ia mengatakan, hal ini dilakukan agar keuangan tidak membengkak saat Ramadhan dan Lebaran.

"Sumbernya juga beda, ini dari THR. Bukan dari gaji rutin," ucap dia.

Baca juga: Tips Bijak Pilih Diskon dan Promo Selama Ramadhan 2023 agar Keuangan Tak Boncos

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kecepatan KCJB Bisa Ngebut 350 Km/jam, Luhut: Jakarta-Bandung 1 Jam

Kecepatan KCJB Bisa Ngebut 350 Km/jam, Luhut: Jakarta-Bandung 1 Jam

Whats New
Pemerintah Minta Publik Tak Berprasangka Buruk soal Ekspor Pasir Laut

Pemerintah Minta Publik Tak Berprasangka Buruk soal Ekspor Pasir Laut

Whats New
Hobi Pengusaha RI, Taruh Uang di Singapura, Lalu Investasikan ke Sini

Hobi Pengusaha RI, Taruh Uang di Singapura, Lalu Investasikan ke Sini

Whats New
Kata Bahlil, IKN Lanjut Terus, Kecuali Pengganti Jokowi Tidak Sejalan

Kata Bahlil, IKN Lanjut Terus, Kecuali Pengganti Jokowi Tidak Sejalan

Whats New
Perum Damri dan PPD Resmi Merger

Perum Damri dan PPD Resmi Merger

Whats New
Honest Financial: Transaksi Pakai Kartu Kredit Tanpa Nomor Aman dari Serangan Siber

Honest Financial: Transaksi Pakai Kartu Kredit Tanpa Nomor Aman dari Serangan Siber

Whats New
Meski Ibu Kota Negara Pindah, Pembangunan Kawasan MRT Jakarta Tetap Berlanjut

Meski Ibu Kota Negara Pindah, Pembangunan Kawasan MRT Jakarta Tetap Berlanjut

Whats New
Genjot Pembangunan IKN, Pemerintah Ajak Pengembang Perumahan Ikut Berinvestasi

Genjot Pembangunan IKN, Pemerintah Ajak Pengembang Perumahan Ikut Berinvestasi

Whats New
Pemerintah Janji Percepat Pembangunan 250 SPBU untuk Nelayan

Pemerintah Janji Percepat Pembangunan 250 SPBU untuk Nelayan

Whats New
Kualitas Udara di Berbagai Kota Memburuk, Pemerintah Diminta Lakukan Langkah-langkah Ini

Kualitas Udara di Berbagai Kota Memburuk, Pemerintah Diminta Lakukan Langkah-langkah Ini

Whats New
Profil TaniFund, Pinjol yang Disebut 'Angkat Tangan' Atasi Gagal Bayar

Profil TaniFund, Pinjol yang Disebut "Angkat Tangan" Atasi Gagal Bayar

Whats New
Survei Populix: Tingkat 'Live Streaming Shopping' Terus Meningkat

Survei Populix: Tingkat "Live Streaming Shopping" Terus Meningkat

Whats New
Masyarakat Indonesia Disebut Mulai Meninggalkan Uang Tunai, Apa Buktinya?

Masyarakat Indonesia Disebut Mulai Meninggalkan Uang Tunai, Apa Buktinya?

Whats New
Menteri KKP: Eksplorasi Sedimentasi Laut Tak Ganggu Nelayan

Menteri KKP: Eksplorasi Sedimentasi Laut Tak Ganggu Nelayan

Whats New
Kronologi Gagal Bayar TaniFund Sebelum Disebut 'Angkat Tangan'

Kronologi Gagal Bayar TaniFund Sebelum Disebut "Angkat Tangan"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com