Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju, Rupiah Melemah Pagi Ini

Kompas.com - 06/04/2023, 09:41 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (6/4/2023). Hal ini berbeda dengan rupiah yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.10 WIB, IHSG berada pada level 6.820,04 atau naik 0,37 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.819,67.

Sebanyak 180 saham melaju di zona hijau dan 176 saham di zona merah. Sedangkan 233 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 13,7 triliun dengan volume 3,5 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Bakal Berbalik Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 1,1 persen, Strait Times melemah 0,27 persen, dan Hang Seng Hongkong turun 0,11 persen. Sementara itu Shanghai Komposit menguat 0,02 persen.

Wall Street pada penutupan perdagangan Rabu juga mayoritas merah, dimana S&P 500 melemah 0,25 persen dan index acuan saham teknologi Nasdaq turun 1,07 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,24 persen.

Sebelumnya, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova, yang menilai hari ini IHSG berpotensi melanjutkan koreksi. Namun, berdasarkan indikator MACD menandakan, IHSG masih dalam momentum bullish.

Baca juga: Wall Street Ditutup Melemah, Nasdaq Terkoreksi Paling Dalam

"Pelemahan di bawah 6.781 mengonfirmasi kelanjutan dari koreksi jangka pendek menuju level 6.744 sebagai target minimum menurut analisis Fibonacci retracement. Level support IHSG hari ini berada di 6.744, 6.705 dan 6.667, sementara level resistennya di 6.872-6.901, 6.962 dan 7.006,” kata Ivan dalam analisisnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.07 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.962 per dollar AS, atau turun 30 poin (0,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.932 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat negatif pagi ini. Kebanyakan indeks saham Asia bergerak melemah. Dollar AS juga terlihat menguat terhadap nilai tukar lainnya pagi ini.

"Di tengah pelemahan data-data ekonomi AS, muncul kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global. Kekhawatiran ini bisa mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dollar AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Sementara itu, rilis data survei aktivitas manufaktur dan sektor jasa China bulan Maret bisa menjadi pertimbangan pasar untuk masuk ke aset berisiko karena China masih dianggap salah satu motor penggerak ekonomi dunia. Kalau hasilnya membaik, ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

"Hari ini rupiah berpeluang melemah terhadap dollar AS ke arah Rp 15.000 per dollar AS sampai dengan potensi support di kisaran Rp 14.900 per dollar AS," ungkap Ariston.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Cenderung Stabil Didorong Data Ekonomi yang Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com