Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Cenderung Stabil Didorong Data Ekonomi yang Melemah

Kompas.com - 06/04/2023, 09:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia cenderung stabil pada akhir perdagangan Rabu (5/4/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB.

Pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi kekhawatiran prospek ekonomi yang memburuk, di tengah keputusan OPEC+ memangkas produksi minyaknya.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 0,1 persen atau 5 sen AS menjadi sebesar 84,99 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,1 persen atau 10 sen AS menjadi sebesar 80,61 dollar AS per barrel.

Baca juga: Wall Street Ditutup Melemah, Nasdaq Terkoreksi Paling Dalam

Pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi rilis data lowongan pekerjaan AS yang menunjukkan pelemahan ke level terendah dalam dua tahun. Data itu mengindikasikan kondisi ekonomi AS melemah dan berpotensi menekan permintaan minyak mentah serta bahan bakar.

Terlebih data aktivitas manufaktur AS pada bulan Maret mengalami kemerosotan ke level terendah dalam hampir tiga tahun.

Selain itu, pergerakan harga minyak dunia juga dipengaruhi pembalikan arah setelah terjadinya lonjakan harga lebih dari 6 persen pada perdagangan Senin lalu.

Lonjakan harga terjadi setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ memutuskan memangkas produksi minyak sebesar 1,16 juta barel per hari (bpd) mulai Mei 2023.

Baca juga: Ethereum hingga Binance Menguat, Simak Rician Harga Kripto Hari Ini

"Mungkin setelah reli harga yang kuat minggu ini, investor menjadi sedikit berhati-hati," kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

Pasar masih akan memperhatikan tren ekonomi yang lebih luas, termasuk menanti data non-farm payroll (NFP) AS yang akan dirilis pekan ini.

Adapun NFP merupakan data tingkat ketenagakerjaan AS di semua sektor, kecuali pertanian, wirausaha, pekerjaan rumah tangga, pegawai pemerintah, militer, dan lembaga nonprofit.

Pasar juga memperhatikan kondisi perekonomian China, importir minyak mentah terbesar di dunia. Aktivitas manufaktur China yang melemah di Maret juga memperkuat kekhawatiran menurunnya permintaan minyak.

"Saat ini menimbulkan kekhawatiran tentang ekspansi ekonomi yang sehat karena aktivitas manufaktur China, zona euro dan AS melambat bulan lalu," kata Tamas Varga dari Broker Minyak PVM.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Bakal Berbalik Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com