Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Perkasa, Harga Emas Dunia Turun dari Level 2.000 Dollar AS

Kompas.com - 11/04/2023, 08:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun meninggalkan level kunci 2.000 dollar AS pada akhir perdagangan Senin (10/4/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Pelemahan emas didorong penguatan dollar AS usai rilisnya data angka ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang menguat pada Jumat lalu.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun hampir 1 persen menjadi di level 1.988,88 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 1,1 persen ke level 1.989,10 dollar AS per ons.

Baca juga: Soal Dugaan TPPU Emas, Mahfud MD Sebut Sudah Ada Langkah Hukum

Imbal hasil obligasi pemerintah AS atau U.S Treasury naik menyusul laporan pekerjaan AS yang menunjukkan laju perekrutan masih kuat di bulan Maret.

Data penggajian non-pertanian (NFP) meningkat 236.000 pekerjaan di Maret 2023, namun masih di bawah perkiraan ekonom yang mencapai 239.000 pekerjaan.

Selain itu, data juga menunjukkan bahwa kenaikan upah tahunan melambat, dan tetap terlalu tinggi untuk mencapai target inflasi The Fed kembali ke 2 persen.

Kondisi pasar tenaga kerja yang masih terlalu ketat untuk menurunkan inflasi itu, kemungkinan memberi ruang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi.

"Kenaikan suku bunga masih masih dalam pembahasan (belum ada keputusan pasti) dan itu dapat mendorong emas kembali lebih jauh," ujar Daniel Pavilonis, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

Saat ini pasar menyiratkan peluang 72 persen The Fed baka; menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) di bulan depan, yang kemudian mendorong kenaikan dollar AS.

Penguatan dollar AS tersebut membuat harga emas batangan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menurunkan permintaan.

Sebagai informasi, kebijakan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Kenaikan suku bunga meningkatkan risiko pelemahan ekonomi, sehingga emas yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi, akan diminati investor.

Namun di sisi lain, emas juga sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, lantaran meningkatkan kerugian bagi pemegang emas batangan karena memang tidak memberikan imbal hasil.

Kini pasar pun tengah menanti data inflasi AS yang akan rilis pekan ini, yang kemudian akan mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

Baca juga: Cek Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com