Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tupperware Terancam Gulung Tikar

Kompas.com - 11/04/2023, 06:41 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Kinerja keuangan perusahaan wadah penyimpanan, Tupperware, tengah tertekan. Hal ini membuat prospek perusahaan menjadi suram.

Dilansir dari CNN, dalam dokumen yang dikirimkan ke regulator bursa AS, Tupperware menyebutkan, terdapat keraguan besar terhadap kemampuan perusahaan untuk bertahan. Selain itu, perusahaan juga disebut sedang berbicara penasihat keuangan untuk mendapatkan pembiayaan baru agar dapat tetap beroperasi.

Tupperware mengakui, perusahaan tidak akan memiliki kas yang cukup untuk mendukung operasional apabila tidak mendapatkan pembiayaan baru. Sembari mencari pembiayaan itu, perusahaan mempertimbangkan opsi perampingan dan meninjau bisnis real estate perusahaan.

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Sri Mulyani: Kami Lebih Waspada dan Lakukan Kajian

Perusahaan yang telah beroperasi selama 77 tahun itu memang kesulitan bersaing dalam beberapa tahun terakhir. Tupperware selama beberapa tahun terakhir mencoba merubah image mereka sebagai produk yang "serius" guna menarik minat generasi muda.

Akan tetapi, langkah rebranding itu dinilai belum berhasil, sehingga menjadi salah satu penyebab kesulitan yang dihadapi perusahaan. Selain itu, terdapat sejumlah aspek lain yang menekan kinerja Tupperware, seperti berkurangnya jumlah penjual secara signifikan dan berkurangnya minat masyarakat terhadap produk rumahan.

"Perusahaan ini dulunya adalah sarang inovasi dengan peralatan dapur yang memecahkan masalah, tetapi sekarang telah benar-benar kehilangan keunggulannya," ujar Analis Ritel, Neil Saunders, dikutip dari CNN, Selasa (11/4/2023).

Imbas dari prospek yang kurang positif, saham Tupperware anjlok hampir 50 persen pada perdagangan Senin (10/4/2023). Bahkan, selama setahun terakhir saham Tupperware telah menyusut sekitar 90 persen.

Baca juga: Deretan Startup Terus Berguguran, Kini Giliran Bananas Gulung Tikar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com