Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan BSI Belum Maksimal, Pelaku Usaha di Aceh Barat Mengeluh

Kompas.com - 14/05/2023, 21:33 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS - Sejumlah nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk (BRIS) mengeluh karena layanan perbankan tersebut masih belum sepenuhnya pulih. 

Di kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat misalnya, sejumlah pelaku usaha jasa pengiriman uang dan top-up uang digital mengaku belum bisa melayani masyarakat untuk melakukan jasa pengiriman uang dan pengisian uang dompet digital melalui layanan BSI. 

“Memang kalau untuk transfer sesama Bank BSI sudah bisa meski masih sering terganggu,” kata Yusmaidi, seorang pekerja layanan jasa pengiriman uang yang beroperasi di ruas Jalan Manekroo, Meulaboh seperti dilansir dari Antara, Minggu (14/5).

Baca juga: KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Akan tetapi, kata dia, apabila masyarakat atau pelanggan ingin melakukan pengisian uang dompet digital masih belum bisa, karena layanan melalui Bank BSI belum maksimal.

Yusmaidi mengaku dengan masih belum maksimalnya layanan perbankan melalui Bank BSI. Saat ini banyak pelanggan yang mengeluh karena tidak bisa melakukan transaksi perbankan, padahal sebagian besar masyarakat di Aceh hanya menggunakan layanan bank tersebut untuk bertransaksi.

Akibat masih terganggunya layanan tersebut, kata dia, pihaknya juga belum bisa melayani pelanggan jika ingin melakukan transaksi perbankan seperti pengisian uang dompet digital, maupun layanan lainnya.

Baca juga: China Tolak Dilabeli sebagai Negara Maju, Apa Alasannya?

Hal senada juga diungkapkan Fajri, seorang pelaku usaha layanan pengiriman uang di Meulaboh, Aceh Barat, yang mengaku layanan pengisian uang tunai melalui mesin ATM Bank BSI masih sering terganggu dan belum maksimal.

“Sebagai pelaku usaha kami juga terganggu, karena saat ingin mengisi uang di ATM di hari libur melalui mesin juga terkendala,” kata dia.

Meski layanan perbankan melalui Bank BSI sudah mulai bisa digunakan untuk transaksi transfer uang melalui mobile banking, namun untuk layanan lain seperti top-up uang digital hingga Minggu (14/5) sore masih belum bisa dilakukan.

Baca juga: Freeport Targetkan Tanam Mangrove 500 Hektar Per Tahun

“Kami berharap layanan BSI segera pulih dan normal kembali,” kata Fajri.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi menyampaikan seluruh layanan perbankan itu sudah kembali normal pada Kamis (11/5), baik di kantor cabang, mesin ATM maupun mobile banking setelah selama beberapa hari terakhir BSI down.

Alhamdullilah pada hari ini, layanan cabang, ATM, dan mobile banking sudah kembali normal dan dapat digunakan oleh para nasabah untuk melakukan transaksi,” ujar Hery dalam Konferensi Pers Update Layanan BSI di Jakarta, Kamis (11/5).

BSI melakukan peningkatan kapasitas agar core banking dan critical channel bisa kembali dipulihkan dengan cepat dan stabil, sehingga layanan kepada nasabah dapat sepenuhnya normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com