JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mencatatkan pendapatan dari bisnis penyewaan menara (tower leasing) sebesar Rp 1,73 triliun sepanjang kuartal I-2023. Capaian itu tumbuh 18,8 persen dibandingkan kuartal I-2022.
"Portofolio tower leasing terus menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan, didorong oleh pendapatan tenant dan kolokasi," ujar Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangannya, Selasa (16/5/2023).
Ia menuturkan, selain tower leasing, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang penyedia layanan infrastruktur digital ini, memiliki portofolio bisnis lain terkait ekosistem menara (tower related business).
Baca juga: Cerita Menteri Bahlil, Ada Negara yang Tolak Hyundai Masuk RI
Bisnis lain terkait menara di antaranya yakni bisnis layanan fiberisasi ke tower (fiber to the tower), managed service, dan project solution. Mitratel juga sedang menginisiasi bisnis power to the tower, edge infra solution, dan active equipment services.
Theodorus mengatakan, selama periode kuartal I-2023, portofolio bisnis lain terkait menara mencatatkan porsi pendapatan sebesar 6 persen. Selain itu, dari segmen jaringan fiber optic berkontribusi 2 persen terhadap pendapatan.
Saat ini Mitratel tercatat pula telah berhasil mengakselerasi kepemilikan jaringan fiber hingga 26.000 kilometer sebagai hasil ekspansi organik maupun inorganik.
Theodorus menjelaskan, power to the tower dan edge infra solution merupakan inisiatif bisnis baru yang sedang disiapkan sebagai mesin pertumbuhan baru perusahaan.
Ia bilang, komersialisasi layanan Mitratel selaras dengan akselerasi program pengembangan layanan jaringan seluler dari MNO.
Baca juga: Bikin Macet dan Rusak Jalan Umum, Jokowi Minta Truk Batu Bara Lewat Jalan Khusus
"Seluruh portofolio kami ini memperkuat kapasitas Mitratel untuk menyediakan infrastruktur digital yang handal dan teruji kepada pelanggan kami, yaitu para operator seluler," kata dia.
Adapun model bisnis power to the tower ini adalah penyediaan sumber energi baik di site-site on grid atau terkoneksi dengan sumber energi utama, maupun off grid atau jaringan yang tidak terhubung ke listrik PLN.
Menurutnya, tersedianya infrastruktur digital seperti menara telekomunikasi dan fiberisasi, memberikan dampak pada akselerasi digitalisasi yang memudahkan publik mengadopsi solusi digital termutakhir sehingga dapat mendorong peningkatan aktivitas dan produktivitas ekonomi nasional.
“Dalam hal ini Mitratrel akan berupaya untuk selalu memberikan kontribusi maksimal untuk pengembangan transformasi digital di Indonesia,” tutup Theodorus.
Baca juga: Luhut Bujuk Korea Selatan Kerja Sama Kembangkan Pasar Rumput Laut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.