JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial curhatan seorang warganet yang mengeluhkan adanya praktik upselling di salah satu gerai J.CO di Jakarta.
Upselling adalah menjual produk tambahan atau yang lebih tinggi daripada produk yaang ingin dibeli konsumen.
Menanggapi hal tersebut, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendorong pelaku usaha untuk menjalankan mandat Undang-Undang (UU) Perlindungan Konsumen, yaitu pemenuhan hak informasi yang benar, jelas, dan jujur dalam menjual suatu produk barang maupun jasa.
Baca juga: J.CO Digugat PKPU oleh Kawan Berkarya Mandiri
"YLKI menyayangkan tindakan penjualan dengan trik-trik yang tidak jujur dan transparan hingga merugikan konsumen," ujar Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Rio Priambodo kepada Kompas.com, Senin (22/5/2023).
Menurut Rio, untuk menawarkan produk, pelaku usaha harus mendapat persetujuan dari konsumen dan tidak boleh ada unsur paksaan.
"Karena konsumen berhak memilih suatu produk yang akan dibelinya," kata dia.
Untuk menghindari terjebak praktik teersebut, YLKI menyarankan kepada konsumen agar tak ragu bertanya kepada penjual tentang suatu produk yang akan dibelinya.
Baca juga: Digugat PKPU oleh Kawan Berkarya, J.CO Siap Ambil Langkah Hukum
"Terpenting konsumen juga bisa melakukan komplain kepada pelaku usaha apabila terjadi hal-hal yang merugikan konsumen dalam membeli suatu produk maupun jasa," ucap Rio.
YLKI menilai perlunya pengawasan yang ketat dari pemerintah untuk mengawasi dan mewaspadai perilaku pelaku usaha dalam mempromosikan dan mengiklankan suatu produk yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi konsumen.
Keluhan terkait praktik upselling J.CO muncul dari akun TikTok @syanaka (Aulia Zeins) melalui unggahannya yang diunggah ulang oleh akun @txtdarionlshop di media sosial Twitter.
Baca juga: Tidak Dipensiunkan, 52 PLTU PLN Bakal Pakai Biomassa
Aulia mengaku membeli donat pada 19 Mei 2023 di gerai J.CO Graha Cijantung, Jakarta Timur. Awalnya ia hanya ingin membeli selusin donat J.CO yang harganya tidak mencapai Rp 100.000.
Sebelum pembayaran, pelayan J.CO menawarkan pembelian paket diiming-imingi harga murah. Namun ditolak oleh Aulia Zeins.
"Jadi ceritanya, hari ini (Jumat), gw beli donat jco Graha Cijantung, gw beli 1 lusing donat. Setelah selesai pilih2 mas-masnya nawari paket 148rb udah bonus 1 lusin mini donat. Gw gak mau karena memang mau beli donat gede aja 1 lusin," katanya.
"Terus gw nanya, emang kalo beli donatnya doang 1 lusin berapa? Mas-masnya jawab 124rb (setahun yg lalu gw beli jco rasanya gak sampe 100k, gw pikir mungkin naik harganya)," sambung Aulia.
Meski ada penolakan, karyawan J.CO tersebut kata Aulia, masih tetap menawarkan harga paket. Ia pun tetap menolak tawaran tersebut.
Baca juga: Strategi Pertamina Bertahan Saat Gelombang Kendaraan Listrik Tiba
Singkat cerita, Aulia akhirnya membayar senilai Rp 124.000 yang ternyata merupakan paket harga 1 lusin donat plus 5 kue pastry.
Awalnya ia mengira kue pastry tersebut merupakan bonus dari pembelian donat tersebut. Namun ternyata bukan.
"Pas sampe di kasir, gw masih belum curiga. Trus si mas-masnya itu suruh milih mau pastry yg mana (dia sambil sebutin nama2 kuenya). Terus gw nanya 'bonus ya?' karena kan gw mau beli donat doang 1 lusin gak mau tambahan apa2. Trus masnya gak jawab apa2," kata dia.
"Setelah sampai rumah, emak gw bilang rasanya jco 1 lusin gak sampe 100k. Gw auto buka struk belanjanya, ternyata yg aku beli adalah paket '1DZ-Pastry 5'," sambung dia.
Kompas.com sudah mencoba menghubungi manajemen J.CO terkait praktik upselling ini. Namun hingga berita ini tayang, pihak J.CO belum memberikan penjelasan.
Baca juga: Strategi Pertamina Bertahan Saat Gelombang Kendaraan Listrik Tiba
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.