Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebut Pengerjaan Seksi 4 hingga 6, PUPR Targetkan Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh Awal Juni 2023

Kompas.com - 22/05/2023, 20:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dari Seksi 1 sampai Seksi 6 dapat beroperasi seluruhnya pada awal Juni 2023.

Saat ini konstruksi Tol Cisumdawu Seksi 4 hingga Seksi 6 dari Cimalaka ke Dawuan sepanjang 29,3 km tengah dikebut penyelesaiannya. Adapun Tol Cisumdawu seksi ini sempat dibuka fungsional saat mudik Lebaran 2023.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Jalan Tol Cisumdawu yang memiliki panjang total 62 km kni merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang dinantikan masyarakat lantaran menjadi akses pendukung operasional Bandara Kertajati.

Baca juga: Tol Cisumdawu Berlaku Fungsional Saat Lebaran, Beroperasi Penuh Akhir Mei 2023

"(Jalan Tol Cisumdawu) segera operasionalkan dengan tetap mengutamakan kualitas, safety, dan estetika," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).

Saat ini Tol Cisumdawu Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km telah beroperasi sejak Januari 2022. Diikuti dengan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 Km, dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 Km yang beroperasi sejak Desember 2022 guna mendukung kelancaran lalu lintas selama Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Adapun jalan tol ini terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.

Dari keenam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut, sedangkan Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT CKJT.

Baca juga: Mulai Berlaku Besok, Ini Daftar Terbaru Tarif Tol Cisumdawu

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Brawijaya mengungkapkan, terdapat teknologi khusus yang diterapkan dalam pembangunan Tol Cisumdawu, yakni tekonologi geofoam EPS yang diterapkan pada pembangunan Seksi 5A di Desa Cipamekar, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

"Pada Seksi 5A ini, terdapat bagian tanah labil dan berair sehingga tidak bisa ditangani dengan urugan atau konstruksi biasa. Ini yang pertama dikerjakan dengan skala massal dengan volume hampir 40.000 meter kubik. Timbunan ringan ini akan mengurangi risiko longsor," kata Brawijaya.

Dia menjelaskan, geofoam EPS adalah material yang berbentuk balok-balok berbobot ringan dan sudah biasa diterapkan di luar negeri, terutama untuk menangani lapisan tanah yang labil.

"Kelebihan utama dari geofoam adalah bebannya yang ringan. Sebagai perbandingan berat tanah timbunan adalah 1.800 kilogram (Kg) per meter kubik, sedangkan berat geofoam hanya 25 Kg," jelasnya.

Baca juga: Tarif Tol Medan-Binjai Naik Mulai Hari Ini, Simak Rinciannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com