Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan S1 UI Kalah Saing, Pengusaha: Lulusan STM Lebih Siap Bekerja

Kompas.com - 31/05/2023, 19:08 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha mengungkapkan pertimbangnya untuk merekrut pekerja lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ketimbang lulusan S1, meskipun dari universitas ternama.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan, lulusan STM/SMK umumnya lebih siap bekerja seiring dengan materi pelajarannya yang spesifik dan lebih banyak praktik.

Di sisi lain, lulusan baru (fresh graduate) STM/SMK juga siap menerima gaji sesuai yang ditetapkan pemerintah dalam Upah Minimum Provinsi (UMP) ataupun Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Baca juga: Ramai Cerita Lulusan UI Kalah Saing dengan Lulusan STM Saat Melamar Kerja

"Teman-teman (lulusan) ini, kalau kita bilang dia bisa siap bekerja, tetapi salary-nya (gaji) enggak terlalu tinggi, dan akhirnya mereka mau dilatih, di-training di perusahaan-perusahaan," ujarnya saat ditemui di acara Jakarta Energy Forum, di Hotel The Sultan Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Kondisi itu umumnya berbeda dengan para fresh graduate lulusan S1 yang seringkali menolak untuk menerima gaji setara UMP/UMK. Diana bilang, lulusan baru S1 seringkali meminta gaji yang lebih tinggi dari UMP/UMK.

Padahal, kata dia, perusahaan umumnya mematok gaji untuk lulusan baru, baik S1 maupun STM/SMK, yakni disesuaikan dengan UMP/UMK.

"Karena kan standar karyawan baru itu UMP, yang perguruan tinggi kadang enggak mau," ucap dia.

Hal menariknya, menurut Diana, seringkali fakta di lapangan menunjukkan bahwa kinerja lulusan STM/SMK tidak kalah saing dari lulusan S1, bahkan lebih baik. Ini tak lepas dari pendidikanya yang memang diperuntukkan siap masuk dunia kerja.

Terlebih, pekerja lulusan STM/SMK memiliki kemamuan untuk ditingkatkan terus kemampuannya melalui pelatihan baik yang disediakan perusahaan, maupun di luar perusahaan.

"Jadi saat implementasi bekerja, ternyata teman-teman yang SMK enggak kalah dari yang perguruan tinggi. dan itu benar terjadi," katanya.

Baca juga: Simak Mitos dan Fakta Seputar Rekrutmen Pekerjaan

Sebelumnya, pembahasan mengenai pekerja lulusan STM/SMK dan S1 mencuat seiring ramainya pembicaraan mengenai curhatan seorang lulusan Teknik Mesin Universitas Indonesia (UI) kalah bersaing dengan lulusan STM ketika melamar di PT PAL Indonesia (Persero).

Dalam potongan gambar itu, penulis mengaku sebagai lulusan Teknik Mesin UI tahun 2022 beserta 15 orang temannya, kalah bersaing dengan pria berusia kisaran 30-an yang merupakan lulusan STM, namun memiliki pengalaman kerja dan sertifikasi juru las atau welder.

"Bener2 stress dan gk bisa diterima akal sih, ceritanya saya melamar kerja di PT PAL, saya lulusan UI teknik mesin 2022...Saya beserta teman-teman ada 15 orang tapi dikalahin sama bapak2 umur 30 an. Bapaknya juga hanya lulusan STM+sertifikat Welding dan pengalaman kerja di Italia Eropa tepatnya di Fincantieri katanya...," tulis gambar tersebut, dikutip Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Penulis pun mengaku 'kekalahannya' tidak masuk akal, sebab dirinya merupakan lulusan teknik mesin UI. Sementara pesaingnya yang mendapatkan pekerjaan hanya lulusan STM.

"Apakah perusahaan sekarang tidak percaya pada sarjana2 di negara sendiri yaa,, ini malah bapak2 ijazah cuma STM diterima," tulis gambar itu.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Gen Z Lebih Memilih Pekerjaan Lepas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jaga Kelestarian Lingkungan, Sinar Mas Tanam Ratusan Pohon di Jabodetabek

Jaga Kelestarian Lingkungan, Sinar Mas Tanam Ratusan Pohon di Jabodetabek

Whats New
Kemendag Berencana Naikkan Harga Minyakita Jadi Rp 15.000 Per Liter

Kemendag Berencana Naikkan Harga Minyakita Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
KAI Tambah 34 Perjalanan Kereta Selama Nataru, Tiket Sudah Bisa Dibeli

KAI Tambah 34 Perjalanan Kereta Selama Nataru, Tiket Sudah Bisa Dibeli

Whats New
Belum Sepakat Soal Harga, Begini Kelanjutan Divestasi Saham Vale Indonesia

Belum Sepakat Soal Harga, Begini Kelanjutan Divestasi Saham Vale Indonesia

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 30 November di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 30 November di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Merah

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Merah

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 November 2023

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 November 2023

Spend Smart
OASA Garap Peluang Usaha Biomassa dan Bio-CNG di Blora, Nilai Investasinya Lebih dari 1,5 Triliun

OASA Garap Peluang Usaha Biomassa dan Bio-CNG di Blora, Nilai Investasinya Lebih dari 1,5 Triliun

Whats New
BSI Targetkan Penyaluran Pembiayaan hingga Akhir Tahun Mampu Tumbuh Double Digit

BSI Targetkan Penyaluran Pembiayaan hingga Akhir Tahun Mampu Tumbuh Double Digit

Whats New
Hypefast Gandeng Lazada dan Cosmax Dorong Pertumbuhan 'Brand' Lokal

Hypefast Gandeng Lazada dan Cosmax Dorong Pertumbuhan "Brand" Lokal

Whats New
4 Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Informal

4 Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Informal

Whats New
Harga Emas Dunia Bertahan di Dekat Level Tertinggi Dalam 7 Bulan

Harga Emas Dunia Bertahan di Dekat Level Tertinggi Dalam 7 Bulan

Whats New
Pemerintah Bakal Larang 'E-commerce' Jual Barang di Bawah HPP, Bikin UMKM Merugi?

Pemerintah Bakal Larang "E-commerce" Jual Barang di Bawah HPP, Bikin UMKM Merugi?

Whats New
Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini 30 November? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Hadapi Serangan Siber, Segini Investasi BCA untuk IT

Hadapi Serangan Siber, Segini Investasi BCA untuk IT

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com