Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 21:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mampu melakukan penghematan biaya atau cost optimization sebesar 3,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 48,72 triliun (kurs Rp 14.900 per dollar AS) sepanjang tahun 2021-2022. Penghematan itu didukung penerapan digitalisasi yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, digitalisasi menjadi peran kunci untuk mengelolanya banyaknya anak perusahaandan afiliasi yang dimiliki Pertamina sehingga saling terintegrasi.

Pada periode 2022, dengan pemanfaatan teknologi, sektor hulu Pertamina mampu meningkatkan lifting migas sebesar 15 persen dan produksi migas hingga 8 persen.

Baca juga: Pertamina Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, Dirut Beberkan Penyebabnya

"Kami memiliki sekitar 65 blok dengan 27.000 sumur yang harus dimonitor setiap hari. Tidak mungkin kalau tidak dilakukan secara digitalisasi yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” ujar Nicke dalam keterangannya, Rabu (7/6/2023).

Pada lini bisnis pengolahan, Pertamina mampu meningkatkan kenaikan intake sebesar 6 persen dan yield valuable 2 persen. Melalui digitalisasi, dapat dilakukan predictive maintenance untuk mencegah unplanned shutdown dan pemeliharaan kilang makin optimal.

“Kami harus memastikan kilang beroperasi sesuai rencana. Dari database dan artificial intelligent kami dapat mengetahui jika ada kerusakan pada kilang,” kata dia.

Lalu di sektor hilir, khususnya digitalisasi SPBU Pertamina menerapkan minimum inventory stok bahan bakar minyak (BBM) tanpa mengurangi ketersediaan produk BBM untuk masyarakat. Hal ini sangat membantu dalam pengelolaan keuangan.

“Sepanjang kami jaga dan monitor betul agar tidak terjadi kelangkaan, sehingga uang yang tersimpan dalam inventory dapat dikurangi. Kami atur betul inventory setiap SPBU seperti apa,” imbuh Nicke.

Menurutnya, digitalisasi juga berhasil mengurangi losses dan penyalahgunaan BBM dan LPG bersubsidi. Dengan data, Pertamina dapat memitigasi terjadinya penyelewengan sehingga akan lebih mudah diatasi.

Nicke bilang, digitalisasi dapat mengubah operating model atau cara bekerja, yang akhirnya dapat memberikan nilai dalam bentuk penghematan biaya yang meliputi cost efficiency, cost avoidance,  dan revenue enhancement.

"Cost optimization ini menjadi penyumbang terbesar dari peningkatan kinerja Pertamina untuk tahun 2022,” ucapnya.

Adapun Pertamina mencatatkan laba bersih sebesar 3,81 miliar dollar AS atau sekitar Rp 56,6 triliun di sepanjang 2022. Kinerja itu naik 86 persen dibanding 2021 yang sebesar 2,05 miliar dollar AS atau Rp 29,3 triliun.

Baca juga: Akhir Juni 2023, Pertamina Bakal Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com